Serah Terima ke Mitra Strategis, Erick Thohir Jadikan Bandara Kualanamu Pusat Perdagangan-Pariwisata

Penyerahan pengelolaan ini bisa memberikan solusi bagi permasalahan rantai pasok.

RR Ukirsari ManggalaniAchmad Fauzi
Kamis, 07 Juli 2022 | 16:35 WIB
Serah Terima ke Mitra Strategis, Erick Thohir Jadikan Bandara Kualanamu Pusat Perdagangan-Pariwisata
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di kawasan Sarinah (Suara.com/Achmad Fauzi).

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau Menteri BUMN Erick Thohir bakal menjadikan Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara pusat perdagangan dan pariwisata. Terlebih saat ini Bandara Kualanamu telah diserahkan terimakan dari PT Angkasa Pura II ke PT Angkasa Pura Aviasi.

Menurutnya, dengan penyerahan pengelolaan ini bisa memberikan solusi bagi permasalahan rantai pasok. Erick menyebut, Indonesia kaya dengan sumber daya alam, hanya saja kelemahan dari rantai pasok.

Untuk diketahui, PT Angkasa Pura Aviasi merupakan perusahaan joint venture antara PT Angkasa Pura II dengan Perusahaan asal New Delhi, India, GMR Airport Consortium. Angkasa Pura II memiliki 51% saham dari PT Angkasa Pura Aviasi, sisanya 49% dimiliki oleh GMR Airport Consortium.

"Saya serius memperbaiki rantai pasok, darat, laut udara. Di Sumatera kaya akan sumber daya alam penting terus untuk pusat pertumbuhan baru ekonomi Indonesia," ujarnya di Kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga:Bangkit, Kamis Sore IHSG Ditutup Menguat ke Level 6.652

Mantan Bos Klub Inter Milan ini menjelaskan, hubungan dagang Indonesia dengan India sangat bagus. GMR India yang bekerja sama dengan AP II akan mendorong trafik lebih tinggi ke Indonesia tanpa harus singgah di negara lain.

"Ini juga menjadi kesempatan Indonesia membangun market baru. Perdagangan selatan ke selatan sangat berpotensi. Kerja sama ini membuat kita punya akses langsung antara Indonesia dan India," imbuh Erick.

Dengan kerja sama tersebut, Bandara Kualanamu akan menjadi hub internasional untuk mendorong Sumatera Utara sebagai pusat pariwisata dan kargo. Erick tak ingin Indonesia hanya menjadi market bagi negara lain.

"Kita perlu daging, India juga perlu batubara dari Indonesia. Ini konteks yang saling menguntungkan. Yang tadinya berhenti ke negara tetangga, Singapura dan Malaysia, sekarang Sumatera jadi hub sebelum pergi lagi ke negara tujuan lain seperti Korea atau Australia," ucap Erick.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menambahkan, terdapat tiga langkah yang akan dilakukan Angkasa Pura Aviasi di mana yang pertama membuka tuju rute internasional yang difokuskan ke India dan negara-negara Asia Selatan.

Baca Juga:The Fed Agresif Kerek Suku Bunga, Bos OJK: Jangan Anggap Enteng

Kedua, tutur dia, Angkasa Pura Aviasi akan optimalisasi terminal sehingga bisa menampung hingga 15 juta penumpang per tahun. Saat ini, kapasitas Bandara kualanamu hanya bisa menampung 8 juta penumpang per tahun.

"Ketiga prioritas kami dalam joint venture ini mengoptimalkan dan merealisasikan komersial area seluas 200 ha di kawasan bandara kualanamu. Statusnya area ini sudah clear and clean dan kapasitas ini akan dioptimalkan untuk komersial area, logistic, warehousing, MRO dan theme park yang skala internasional," pungkasnya.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

BISNIS

TERKINI