Suara.com - Negara Afrika Zimbabwe berjibaku melawan inflasi dengan mencetak koin emas sebagai alat tukar pengganti uang. Berikut fakta-fakta koin emas Zimbabwe.
1. Zimbabwe Menghadapi Inflasi Parah
Fakta pertama koin emas di Zimbabwe digunakan sebagai mata uang setelah dolar Zimbabwe jatuh akibat inflasi tahunan yang mencapai 191,6%. Mata uang negara tersebut kehilangan dua per tiga nilai tukar terhadap dolar Amerika.
Inflasi ini merupakan yang terparah di negara tersebut. Padahal sejak awal tahun, Zimbabwe telah menghadapi kesulitan finansial akibat nilai mata uang yang terus melemah terhadap dolar Amerika sejak awal 2022.
Inflasi ini sudah terjadi sejak era Presiden Robert Mugabe yang meninggal pada 2019 lalu. Kini kekisruhan ekonomi harus ditanggung Presiden Emmerson Mnangagwa.
2. Koin Mosi-oa-Tunya
Sebagai alat pembayaran, koin emas Zimbabwe akan disebut sebagai Mosi-oa-Tunya. Istilah lokal ini berarti “asap yang bergemuruh,” istilah lokal yang mengacu pada Air Terjun Victoria di perbatasan Zimbabwe dan Zambia.
3. Suku Bunga Bank Naik 200%
Bank Sentral Zimbabwe mengambil langkah menaikkan suku bunga bank dari 80% menjadi 200% per tahun untuk menekan dampak inflasi sekaligus mengatasi biaya hidup yang mencekik. Pengumuman kenaikan bunga tersebut merupakan bagian dari langkah pemerintah Zimbabwe mengatasi krisis mata uang.
Baca Juga: Fornas VI Palembang, Sumut Tembus 11 Medali Emas, AKTI Sapu 14 Medali
4. Koin Emas setara Satu Troy Ounce
Satu koin emas dengan kemurnian 22 karat di Zimbabwe sebagai mata uang nantinya akan setara dengan perhitungan satu troy ounce emas. Troy ounce merupakan satuan ukur yang digunakan untuk logam mulia seperti emas, perak, dan platinum. Ukuran 1 troy ounce setara dengan 31,10 gram. Koin tersebut juga akan dilengkapi dengan nomor seri yang bisa dikonversi menjadi uang tunai, baik secara lokal maupun internasional.
5. Dimulai 25 Juli 2022
Peluncuran koin emas sebagai pengganti mata uang akan dilakukan mulai 25 Juli 2022 atau sekitar dua pekan mendatang. Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, John P Mangudya mengatakan koin akan dijual baik dalam konversi mata uang lokal maupun dolar Amerika Serikat (AS). Harga jualnya mengacu pada harga emas saat itu, yakni emas 22 karat sesuai kemurnian koin, ditambah dengan biaya produksi.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni