Hasilnya, Kementan berkomitmen untuk membantu mendukung dan memfasilitasi petani binaan PMI tersebut. Serta akan segera mengirimkan bantuan benih yang dibutuhkan para petani.
Kementan juga menyatakan akan mengkoordinasikan dengan Dinas Pertanian Provinsi Papua Barat untuk segera merealisasikan bantuan tersebut. Mendengar jawaban dari Prihasto, para petani bertepuk tangan mengucapkan terimakasih secara langsung kepada I Gde Kartikajaya.
Tanaman Jagung dan Holtikultura.
Dari total 16 hektar lahan jagung yang telah dibersihkan, para petani telah menanam jagung jenis hibrida dilahan seluas 6 hektar. Saat ini, tanaman jagung telah berusia sekitar 90 hari, dan diperkirakan siap panen pada awal September 2022.
Selain penanaman jagung, kelompok tani juga mengembangkan tanaman hortikultura seluas 3 hektar dengan jenis tanaman antara lain, kacang panjang, cabai, kangkung, tomat, labu, terong dan lainnya.
Kolaborasi Petani Papua dan Transmigran
Kelompok petani Sumber Makmur Jaya di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari ini merupakan para petani campuran dari petani asli Papua dan petani dari transmigran.
Kolaborasi itu sebagai bukti para petani berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat di Papua yang sejahtera melalui bidang ekonomi. Tentunya kolaborasi itu terbentuk berkat peran serta semua pihak, termasuk PMI.
Baca Juga: Panorama Negeri di Atas Cahaya: Inovasi Penangkal Hama Jadi Tempat Wisata