Obligasi ini menguntungkan dua pihak, di mana perusahaan yang mengeluarkan obligasi berkesempatan memperoleh modal dari piutang untuk meningkatkan bisnis, sedangkan pihak piutang sebagai bentuk bentuk investasi yang mendatangkan profit di masa mendatang.
4. Emas
Emas adalah instrumen investasi klasik yang lazim dijumpai di masyarakat. Dalam jangka panjang, nilai emas akan selalu naik, sehingga pasti menguntungkan.
Keuntungan lainnya, harga emas juga cenderung stabil. Tetapi akibat inflasi, sehingga harganya selalu meningkat setiap tahun. Apabila inflasi menurun, harga emas tidak akan turun secara drastis. Selain itu, tingkat likuiditas emas sangat tinggi. Kamu akan memperoleh keuntungan berlipat-lipat saat menjual emas pada saat harga jualnya melambung tinggi.
5. Properti
Meski tidak selikuid emas, properti adalah salah satu jenis investasi jangka panjang dengan nilai yang sangat tinggi. Harga tanah dan bangunan cenderung meningkat setiap tahun dengan presentasi hingga 20%.
Kelemahannya, berinvestasi properti memerlukan modal yang besar. Kamu harus menyediakan uang ratusan juta hingga milyaran rupiah. Tetapi keuntungan yang diperoleh juga sangat besar, lho.
6. Tabungan berjangka
Tabungan berjangka adalah investasi yang jarang diketahui namun ternyata menawarkan profit yang tak kalah tinggi. Sesuai namanya, kamu harus menabung secara rutin selama jangka waktu tertentu. Bunga yang ditawarkan cukup tinggi dibandingkan jenis tabungan lainnya. Setelah jatuh tempo, kamu baru bisa mencairkan dana dan menikmati keuntungannya. Oleh sebab itu tabungan berjangka tergolong investasi jangka panjang yang patut untuk dicoba.
Baca Juga: Pengusaha Malaysia Ingin Investasi dan Bangun Resort di Pantai Temajuk Sambas