Dirinya menyebut hal ini sejalan arah pembangunan kedepan, yang ditekankan kepada green economy dengan mendorong berbagai potensi untuk perbaikan lingkungan dan penurunan emisi karbon.
"Dari program ini, potensi pertanian Indonesia juga dapat dikembangkan dengan mengoptimalkan lahan kritis maupun lahan tidur yang ada untuk kembali produktif. Sebab pertanian merupakan salah satu sektor andalan yang harus kita tingkatkan dalam mendorong pembangunan secara berkelanjutan," tutur Budi.
Dirinya berharap community forest dapat diadopsi dan diikuti oleh perusahaan lain di Indonesia, dimana prinsip ESG yang diimplementasikan Pupuk Kaltim dalam aktivitas bisnis merupakan wujud keberlanjutan yang menjadi keharusan untuk terus dikedepankan, sebagai tolok ukur kontribusi dunia industri terhadap lingkungan dan sosial.
"Sebab pembangunan berkelanjutan harus menyertakan aspek lingkungan dan sosial. Hal ini dilihat dari dampak dan manfaat yang tidak hanya dirasakan bagi generasi saat ini, tapi juga yang akan datang," pungkas Budi Arie Setiadi.