Suara.com - Sebanyak lima anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih penghargaan dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Dalam penghargaan ini, sebanyak empat anak perusahaan meraih Peringkat Emas dan satu Peringkat Hijau.
Adapun peringkat PROPER Emas diraih oleh PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Sementara PT Pupuk Iskandar Muda meraih peringkat PROPER Hijau.
PROPER merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI bagi pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin, dan disaksikan oleh Menteri LHK RI Siti Nurbaya di Jakarta.
Dalam sambutannya, Wapres RI KH Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa selama kurang lebih 25 tahun PROPER ditujukan untuk mendorong setiap aktivitas bisnis agar tidak sekadar menjadi pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup. Bagi dunia usaha PROPER harus menjadi platform melakukan praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
“Kriteria penilaian PROPER setiap tahun kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman. Tahun ini penilaiannya sudah mencakup penerapan penilaian life cycle assessment dan pelaksanaan inovasi sosial,” ujar Wapres.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya dalam laporannya menyampaikan bahwa terdapat 51 perusahaan dengan penilaian PROPER peringkat Emas, 170 perusahaan peringkat Hijau, 2.031 perusahaan peringkat Biru, 887 perusahaan peringkat Merah, 2 perusahaan peringkat Hitam, serta 59 perusahaan tidak dapat diumumkan karena sedang berproses di Ditjen Gakkum KLHK dan tidak lagi beroperasi.
Penilaian dilakukan oleh Dewan Pertimbangan PROPER yang imparsial, independen, dan beranggotakan dari unsur akademisi dan tokoh masyarakat. Adapun variabel penilaian terus berkembang dari waktu ke waktu yang ditetapkan dan disusun secara konseptual.
“Setelah sebelumnya dipakai variabel penilaian dalam kerangka life cycle analysis atau assessment, inovasi sosial, dan social return on investment, maka pada tahun ini berkembang kepada variabel dalam kriteria penilaian PROPER yaitu dalam kerangka Green Leadership,” jelas Siti Nurbaya.
Terpisah, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto, menyebutkan bahwa dalam pengelolaan lingkungan hidup Pupuk Indonesia dan anak perusahannya senantiasa berkomitmen untuk mencegah pencemaran lingkungan dan mengelola dampak kegiatan bisnis perusahaan terhadap lingkungan.
Baca Juga: Jelang Akhir 2022, Stok Pupuk Bersubsidi 134% dari Ketentuan
Realisasinya, Pupuk Indonesia grup melakukan kegiatan pengelolaan sumber daya alam melalui implementasi life cycle analysis pada program efisiensi energi, penurunan emisi, implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) dan Non-B3, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air serta program perlindungan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna.