Program ini terus diimprovisasi, salah satunya melalui Filtrasi Air Gambut (Filagram) untuk menuntaskan persoalan air bersih yang terus ditingkatkkan kapasitasnya menjadi 13.140 ton/tahun.
“Selanjutnya transformasi MPA ke MPB dengan cakupan penanggulangan bencana karhutla, abrasi dan Covid-19 di 3 kecamatan, serta rehabilitasi lahan gambut kritis menjadi lahan pertanian hortikultura seluas 6 Hektar,” ungkapnya.
Diketahui, program ini tercatat mengimplementasikan 13 dari 17 tujuan (SDGS) yang menjadi kesepakatan dunia.
Selanjutnya di PT KPI Unit Plaju mengusung program Kampung Pangan Inovatif bertajuk PATRA (Palembang Aman, Terampil, dan Berdaya), upaya memberdayakan masyarakat sekitar operasional.
“Kawasan padat dan kumuh di perkotaan memunculkan risiko bencana perkotaan, limbah industri rumah tangga, tata ruang lingkungan yang tidak baik, dan keterampilan pengetahuan yang terbatas. Inilah yang melatarbelakangi hadirnya program PATRA,” jelas Hermansyah.
Kampung Patra, lanjut dia fokus pada penyediaan pangan inovatif dengan berbagai tahapan. Dimulai dengan mitigasi bencana kampung perkotaan, pengolahan limbah industri tempe, penataan kawasan, dan peningkatan keterampilan melalui olahan pangan kreatif.
“Tahun ini inovasi Patra antara lain optimalisasi jaringan Patra Siaga menjadi Satgas Tanggap Bencana Provinsi Sumatera Selatan, Desa Wisata Patra menjadi Destinasi Wisata Favorit di Kota Palembang, Pengembangan Kapasitas Mayarakat di wilayah 3T dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Diversifikasi Produk,” ucap Hermansyah.
Program Patra hampir menyapu bersih tujuan SDGs dengan membukukan 16 dari 17 poin tujuan SDG’s.
Sementara itu program Klayas Semarak (Sehat, Mandiri, Terampil, Kreatif) menjadi andalan pendulang Proper Emas dari PT KPI Unit Kasim untuk kedua kali berturut-turut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ma'ruf Amin Pakai Kostum Sinterklas, Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, Benarkah?
“Program Semarak hadir menjawab berbagai persoalan serius di lingkungan sekitar, seperti kesulitan akses pendidikan, air bersih, minimnya keterampilan masyarakat, dan kurang higienisnya olahan sagu,” tutur Hermansyah.
Disebutkan Hermansyah, Klayas Semarak meliputi program Klayas Bersih dan Sehat, Klayas Berdikari, Klayas Cerdas, Klayas Terampil, dan Klayas Cinta Budaya tercatat menerapkan 12 tujuan SDG’s.
“Adapun peta jalan pengembangan program tahun ini di antaranya peningkatan geliat ekonomi, pemberantasan buta huruf dan ijazah, pengembangan kapasitas dan kemampuan masyarakt, serta menjadi pusat pelestarian dan promosi budaya Klayas di Distrik Seget,” tambahnya.
Sedangkan PT Polytama Propindo mengandalkan sejumlah program bertajuk ‘Bersatu Hijaukan Bumi Kita untuk Masa Depan yang Lebih Cerah’. Di antaranya pengelolaan sampah di Desa Tinumpuk melalui I-Masapro, Konservasi Flora dan Fauna dan Pelibatan di Margadadi yakni Taman Kehati.
“Selanjtunya Edukasi Lingkungan di Sekolah melalui Sehati, Peningkatan Kapasitas Perempuan terkait HIV/AIDS Pernikahan Dini, Neng Kayana ; serta Pengelolaan Lingkungan dan Pemberdayaan Komunitas di sekitar Sugai melalui Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama. Program ini selaras dengan implementasi 17 TPB (SDG’s),” tutup Hermansyah.