FedEx Bakal PHK Para Bos-bosnya, Demi Hemat Pengeluaran Rp55 Triliun

Perusahaan jasa logistik internasional, FedEx mengumumkan bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah jabatan setara direktur.
Suara.com - Perusahaan jasa logistik internasional, FedEx mengumumkan bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sejumlah jabatan setara direktur demi melakukan penghematan besar-besaran ditengah kondisi ekonomi yang lesu.
CEO FedEx Raj Subramaniam mengatakan PHK akan menyasar terhadap lebih dari 10 persen jajaran pejabat dan direkturnya, demi menghemat biaya sebesar US$3,7 miliar atau setara Rp55 triliun (Rp14.900).
Pemangkasan ini menyusul langkah PHK yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut terhadap 12 ribu pekerja sejak Juni tahun lalu.
Kabar PHK di level senior ini diberitahukan langsung oleh FedEx kepada para karyawannya melalui email. Kendati, tidak dirinci pasti berapa banyak bos-bos FedEx yang harus menjadi pengangguran.
Baca Juga: Eks Pelatih Jerman Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia, Gajinya 5 Kali Lipat Shin Tae-yong
"Sayangnya, ini adalah tindakan yang diperlukan untuk menjadi organisasi yang lebih efisien dan gesit," tulis Raj Subramaniam yang dikutip dari Reuters, Kamis (2/2/2023).
Subramaniam menambahkan bahwa FedEx sedang mengkonsolidasikan beberapa tim dan fungsi yang ada di perusahaan. Ia menyalahkan penurunan bisnis global sebagai biang kerok keputusan PHK ini.
Anehnya, saham FedEx malah naik 3,4 persen setelah pengumuman tersebut. Para investor diklaim memuji langkah berani perusahaan mem-PHK para karyawan senior.
Pada 2021, FedEx juga sempat melakukan PHK massal. Perusahaan pengiriman tersebut mengurangi tenaga kerja di Eropa antara 5.500 hingga 6.300 karena menyelesaikan integrasi dengan TNT Express.
Baca Juga: Begini Progres Terbaru Proyek Jalan Tol Padang-Sicincin