Jababeka Pacu Dekarbonisasi Lewat Inovasi Digital dan Energi Terbarukan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 01 Juli 2025 | 11:31 WIB
Jababeka Pacu Dekarbonisasi Lewat Inovasi Digital dan Energi Terbarukan
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyambangi Kawasan Industri Jababeka.

Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyambangi Kawasan Industri Jababeka yang diterima langsung oleh Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, Didik Purbadi.

Menteri mendengarkan secara langsung paparan tentang manajemen pengelolaan lingkungan di Jababeka baik infrastruktur kawasan, pengelolaan dan manajemen lingkungan baik aspek fisik tetapi juga program sosial yang dimiliki, hingga manfaat ekonomi.

Dalam paparannya Jababeka menyampaikan upaya-upaya dalam pengelolaan lingkungan melalui beberapa inovasi seperti Digital Enviro Monitoring, Pemasangan AQMS, pemanfaatan Solar Energy untuk Water Treatment Plant (WTP), revitalisasi WWTP dengan teknologi Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS), sampai pada kegiatan-kegiatan Keanekaragaman Hayati seperti Program Mangrove Planting Jababeka Ecoweek, Preservasi Tanaman Langka, Konservasi Rusa di Ranca Upas, hingga Urban Farming dan Botanical Garden.

Inovasi terus akan dilakukan kedepan untuk recycle air waste/drainage untuk mendukung ketahanan air, pengelolaan sampah mandiri serta memperluas Net Zero Industrial Cluster Community (NZICC) sebagai strategi keberlanjutan dan dekarbonisasi.

“Saya sangat mengapresiasi Jababeka meraih Proper Hijau secara berturut terlebih Jababeka merupakan satu-satunya Kawasan Industri yang dapat meraih Proper Hijau. Karena untuk Kawasan Industri sendiri cukup sulit ya bisa meraih proper hijau.”, ujar Hanif Faisol Nurofiq, Selasa (1/7/2025).

"Akan berusaha di tahun 2025 untuk memperoleh Proper Hijau kembali, tiga kali berturut turut dengan harapan akan mendapat proper emas dan dengan inovasi-inovasi yang sudah kami lakukan, kami siap menjadi model nasional kawasan industri yang berkelanjutan," Didik menambahkan.

Kunjungan Kerja ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi dan verifikasi lapangan dalam pembinaan, ketaatan dalam aturan pengelolaan lingkungan hidup kepada tenant kawasan industri Jababeka.

Dalam kesempatan tersebut, secara prinsip disetujui inisiatif pembentukan semacam desk bersama, antara kementerian LH/Dinas LH dengan pengelola kawasan industri untuk mendekatkan pelayanan.

Lebih lanjut Didik Purbadi berharap dapat difasilitasi Kementerian Lingkungan Hidup untuk membentuk pusat riset lingkungan hidup di President University, yang memiliki fakultas Teknik Lingkungan yang selama ini telah berkolaborasi dengan perusahaan industri baik di Jababeka maupun nasional.

Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka Tambah Zona Inovasi, Perkuat Wisata Industri?

Menteri berkesempatan meninjau langsung instalasi baru plant Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS) Tahap 2 di Waste Water Treatment Plant Jababeka.

IFAS terbaru milik Jababeka merupakan inovasi dalam pengelolaan limbah cair kawasan dengan kapasitas 14.850 m3/day, optimalisasi energi dan lebih efisien dalam operasional, efisiensi energi, dan lebih unggul dalam teknologi yang digunakan dalam pengolahan limbah biologis yang mampu mengubah organic.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI