Faktor lain yang membuat elektabilitas Erick Thohir jauh dari AHY adalah, Erick Thohir saat ini menjabat Ketua Umum PSSI yang mana memiliki basis dukungan yang besar dan luas. Namun, buat Qodari, sosok capres atau cawapres harus memiliki pengalaman di pemerintahan.
“Kemudian sekarang Erick Thohir juga aktif di PSSI yang juga punya pendukung yang luas karena sepakbola adalah olahraga paling populer di Indonesia. Tetapi poin terbesarnya adalah ketika kita bicara Pilpres, maka posisi presiden dan wakil presiden itu seyogyanya ditempati oleh mereka yang punya pengalaman senior di pemerintahan,” paparnya.
“Dan menurut saya pengalaman di pemerintahan itu identik dengan jabatan menteri, atau misalnya pimpinan di DPR, di lembaga legislatif. Jadi dalam konteks itulah kemudian AHY ini punya problem atau kendala terbesar, yaitu ada pada track record pengalaman pemerintahannya yang sangat terbatas, pernah di militer tetapi sebatas mayor,” jelasnya lagi.
Qodari juga menyinggung soal duet antara Anies Baswedan dan AHY yang belum juga jelas, karena Partai Demokrat sendiri meminta agar Anies memilih AHY sebagai cawapres, sementara PKS sendiri mau mengusul kadernya untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai Cawapres di Pilpres 2024.
“Inipun dalam konteks calon Anies Baswedan menurut saya rumit, kerumitan pertama itu karena Demokrat mengusulkan AHY sebagai cawapres, tetapi PKS juga mengusulkan nama lain misalnya Aher sebagai cawapres. Kalau AHY dipilih sebagai cawapres, mungkin PKS lari atau sebaliknya, biasanya kalau terjadi situasi seperti ini maka kemudiam capresnya mencari calon lain yang notabenenya bukan orang partai agar bisa lebih diterima oleh kedua belah pihak,” paparnya.
Bahkan, soal sosok cawapres pun Anies Baswedan dengan terang-terangan mengakui punya kriteria tersendiri, artinya peluang untuk berpasangan dengan AHY sangat kecil karena kriteria-kriteria tersebut belum dipenuhi oleh AHY.
“Kedua Anies pernah mengatakan dia punya kriteria pemenangan yang saya ingat dan relevan atas pertanyaan ini adalah soal pemenangan dia ingin calon yang bisa membantu pemenangan. Mungkin mas Anies itu khawatir ya kalau wakilnya AHY, maka nanti akan diserang oleh minimnya pengalaman di pemertintahan sehingga dianggap tidak layak untuk memimpin menahkodai kapal yang sangat besar bernama bangsa indonesia,” bebernya.
Menurut Qodari, Anies juga akan menimbang kekhawatiran dari para senior TNI yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan psikologis, kalau mislanya AHY yang menjadi cawapres dan nanti ketemu dengan Panglima TNI dan petinggi TNI lainnya.
“Tentu ini kita tidak hanya melihat sesuatu dari segin formal tapi kita melihat dari segi informal. Bahkan mohon maaf sekretaris militer itu sendiri ya presiden dan wapres kan, itu pangkatnya setahu saya kan bintang dua Mayjen, jadi kendala-kendala itu kemudian AHY punya,” pungkasnya.
Baca Juga: Erick Thohir Temui Prabowo di Kantor Kemenhan, Dahnil Anzar: Cuma Bahas Masalah Kebangsaan