Seperti di Kota Bontang, dimana masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dari pembibitan dan pengelolaan bibit mangrove di area konservasi Pupuk Kaltim, serta mampu menciptakan peluang ekonomi dari produk turunan seperti pembuatan sirup hingga makanan ringan berbahan dasar mangrove.
Selain itu, aspek pemberdayaan secara tidak langsung juga turut melibatkan masyarakat dalam menjaga pohon yang ditanam untuk kesinambungan manfaat. Apalagi jika kawasan tersebut dikembangkan menjadi destinasi wisata, akan semakin meningkatkan nilai kompensasi emisi karbon dari program yang dikelola.
"Melihat realisasi yang dijalankan, community forest bisa menjadi penegasan komitmen Pupuk Kaltim untuk terus meningkatkan kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat. Jika ini terus didorong, kami yakin nilai manfaat pun akan dirasakan merata oleh masyarakat di Indonesia," terang Andy.
Kepala Balai TNK Persada Agus Setia Sitepu, mengungkapkan penanaman mangrove melalui community forest menunjukkan komitmen tinggi Pupuk Kaltim mendorong dekarbonisasi, sesuai dengan upaya pemerintah dalam menekan emisi karbon.
Untuk itu, pihaknya pun menyambut optimis kolaborasi yang terjalin antara TNK dan Pupuk Kaltim, yang kedepannya diharap makin dikembangkan guna kelestarian ekosistem, khususnya di kawasan konservasi Taman Nasional Kutai.
"Balai TNK sangat mendukung program community forest Pupuk Kaltim, melalui kolaborasi untuk bumi yang lebih baik. Dengan ikut menanam mangrove, menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menjaga ekosistem, sekaligus bentuk kontribusi positif terhadap lingkungan dan kawasan," ungkap Persada.
Wali Kota Bontang Basri Rase, turut mengapresiasi dukungan community forest yang digagas Pupuk Kaltim terhadap perbaikan lingkungan, dengan tetap memperhatikan aspek pemberdayaan bagi masyarakat.
Menurut dia, penanaman mangrove kali ini wujud komitmen Pupuk Kaltim membantu Pemerintah dalam pelestarian kawasan, dimana Kota Bontang dengan 70 persen perairan membutuhkan keberadaan ekosistem mangrove untuk penahan abrasi, disamping fungsinya sebagai penyerap karbondioksida.
"Selain itu masyarakat turut mendapat manfaat dari pemberdayaan pengelolaan mangrove hingga mampu menciptakan berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi dan berdampak terhadap kesejahteraan," tutur Basri Rase.
Baca Juga: Mengusung Semangat Tumbuh Bersama, Danamon Tanam 10.000 Pohon Mangrove di Pantai Tirang