Kisah Buruh Korban PHK yang Bertahan Hidup dari Barang Bekas, Sampaikan Harapan ke GGB

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 11 September 2023 | 07:54 WIB
Kisah Buruh Korban PHK yang Bertahan Hidup dari Barang Bekas, Sampaikan Harapan ke GGB
Seorang buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK), Hudaidah menceritakan perasaan sedih dan harapannya.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK), Hudaidah menceritakan perasaan sedih dan harapannya kepada sukarelawan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB).

Hudaidah yang kesehariannya harus rela mengumpulkan barang bekas demi memberi makan empat orang anaknya ini, mengaku susah mencari pekerjaan usai menjadi korban PHK oleh salah satu perusahaan di wilayah Bogor.

"Sekarang saya kerja serabutan, apa saja gitu. Ada disuruh nyuci-nyuci, kalau enggak ada, ya libur. Tapi kalau enggak ada, ngumpulin barang bekas yang bisa di jual, pokoknya agar bisa bertahan hidup untuk anak saya," ucap Hudaidah, yang suaminya telah tutup usia.

Hudaidah mengungkapkan hal itu saat bersama dengan korban PHK lainnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), menyambangi kantor DPP GBB di Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditulis Senin (11/9/2023).

Ibu rumah tangga berumur 46 tahun itu berharap kedepannya tidak ada lagi para buruh yang menjadi korban PHK akibat pembatasan umur, efisiensi perusahaan maupun alasan lain. Sebab, korban PHK susah mencari pekerjaan kembali, terlebih susah diterima di perusahaan lain.

"Sekarang kan yang korban PHK masuk-masuk pabrik juga dalihnya karena udah umur, jadi susah diterima. Jadi kedepannya enggak ada korban PHK kayak kita, cukup kami yang udah di PHK, yang teman-teman kami enggak ada lagi," ujar Hudaidah yang dulu bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang menjahit.

Hudaidah menyakini ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden Indonesia periode 2024-2029, para buruh korban PHK bisa diberikan solusi seperti diberikan pekerjaan lagi, pemberian modal usaha, ataupun diberlakukan aturan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya buruh.

"Harapanya Pak Ganjar jadi presiden, biar hidup kami yang korban PHK, bisa lebih baik," ucap warga Kab. Bogor tersebut.

Korban PHK juga dialami oleh sejumlah buruh di daerah Tangerang. Mereka di PHK dengan berbagai alasan, terutama masalah aturan perusahaan.

Baca Juga: GGB dan SPN Subulussalam Rambah Perkebunan Sawit untuk Jangkau 35.000 Pekerja

Ketua DPC FSB Garteks KSBSI Tangerang Raya, Tri Pamungkas mengatakan pihaknya telah menampung berbagai keluhan buruh yang masih aktif maupun yang menjadi korban PHK. Hal itu disampaikan kepada sukarelawan GBB untuk di diskusikan dan di carikan solusi bersama demi kebaikan mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI