"Jangan mengeluh, jangan menyalahkan siapa-siapa, dan tetap ceria. Tiga hal ini secara normatif mudah namun saat kita harus eksekusi beratnya luar biasa karena kita tidak terbiasa untuk melakukannya," kata Irfan.
Tahun ini, jelasnya, Garuda Indonesia mendarat di posisi ke-33 dalam daftar Fortune Indonesia 100 dan menjadi perusahaan dengan laba tertinggi kedua (Rp58,28 triliun) setelah Pertamina (Rp59,35 triliun).