Kurs Rupiah Terburuk Sepanjang Sejarah, Era Soeharto vs Jokowi Lebih Baik Mana?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 20 Oktober 2023 | 15:50 WIB
Kurs Rupiah Terburuk Sepanjang Sejarah, Era Soeharto vs Jokowi Lebih Baik Mana?
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dikutip dari Big Alpha, nilai tukar rupiah turun karena faktor supply yang berkurang. Pengurangan supply terjadi karena investor asing menarik diri dari Indonesia guna mengurangi risiko. 

2. Turunnya Harga Komoditas Ekspor

Menurunnya permintaan barang ekspor tentu saja berdampak pada neraca perdagangan. Ekspor sangat penting bagi sebuah negara karena jika ekspor turun, maka rupiah akan semakin melemah. 

3. Tingginya Tingkat Impor

Tentu saja nilai ekspor berbanding terbalik dengan impor. Semakin rendahnya nilai impor, maka nilai rupiah akan meningkat. Alasan inilah yang melatarbelakangi masyarakat seharusnya memilih menggunakan produk dalam negeri. Memiliki pola pikir bahwa kualitas produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar tentu saja akan semakin meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk lokal.

4. Perekonomian Amerika Serikat Yang Menguat

Faktor perekonomian Amerika Serikat yang semakin menguat tentu saja menjadi hal yang berpengaruh besar terhadap nilai tukar rupiah. Terlebih, semenjak Amerika Serikat memberlakukan kebijakan ekonomi tapering off sebagai langkah pengurangan quantitative easing atau meningkatkan suku bunga negara sehingga suplai dolar berkurang. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

Baca Juga: Perang Israel Vs Hamas Bikin Pasar Khawatir, Rupiah Kian Terkapar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI