Tabungan tersebut nantinya bisa ditukarkan dengan alat tulis sebagai penunjang belajar siswa.
“Kantin sekolah juga sudah tidak diperbolehkan menggunakan plastik sehingga diganti dengan daun sebagai wadah makanan. Selain itu, siswa juga diberi lunch box dan tumbler sebagai wadah makanan di kantin,” katanya.
Saat ini, siswa diberi edukasi mengenai pengelolaan air dengan memanfaatkan kembali air limbah cuci tangan dan cuci piring kantin melalui Carboxyl serta limbah air wudu melalui Musala Hijau.
Carboxyl merupakan mini IPAL yang memanfaatkan carbon filter ex-pottable water unit bekas penggunaan utilitas untuk recycle air limbah sekolah.
Meskipun carbon filter tersebut merupakan waste perusahaan, untuk skala rumah tangga atau sekolah, masih sangat aman dan bagus untuk digunakan kembali. Alur Carboxyl diawali dengan pemanfaatan PAH (Penampungan Air Hujan) sebagai salah satu sumber air yang kemudian dialirkan ke wastafel dan area cuci piring kantin.
Limbah air tersbeut kemudian diolah di Carboxyl untuk digunakan kembali sebagai penyiraman tanaman nursery dan Hutan Sekolah (aviary). Selain itu, Musala Hijau juga menjadi ikon pengelolaan limbah air yang berasal dari sisa wudu yang kemudian dialirkan ke aquaponik (perpaduan budidaya ikan dan sayur hidroponik).
Kegiatan pengelolaan air terintegrasi dengan Marcell (Pemasangan Solar Cell) dimana solar cell berfungsi sebagai sumber energi untuk menggerakan pompa air bagi Carboxyl dan Musala Hijau.
Selain itu, Marcell juga digunakan sebagai penerangan di sekolah. Pemanfaatan Marcell menimbulkan penghematan energi sebesar 1.255,2 KWH/ Tahun. Program inovatif selanjutanya, PHE Jambi Merang mendorong terciptanya games edukasi Bocil Keling (Bocah Cilik Kelola Lingkungan) sebagai media advokasi pembelajaran sejak usia dini untuk peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.
Aplikasi Bocil Keling bertujuan untuk membantu anak-anak dalam mengelola dan memilah sampah (organik, an-organik maupun sampah plastik) dengan lebih efisien secara menyenangkan. Pada pertengahan Oktober 2023, aplikasi tersebut telah dilakukan launching secara resmi bersama Field Manager PHE Jambi Merang dan Kepala Dinas Pendidikan Musi Banyuasin.
Baca Juga: Menjaga Hutan Mangrove Pesisir Lampung Timur, Kolaborasi Melawan Abrasi
Satrio menjelaskan program Inovasi Sosial Kelas Berbagi memfokuskan kegiatan berbasis lingkungan dalam pengelolaan sampah plastik menjadi beragam bentuk atau produk.