Suara.com - Seperti sebuah bunga yang kini harus mengganti namanya, Wedang Uwuh Mbak Rini mengalami perubahan identitas menjadi Djewery. Langkah ini bukan tanpa sebab, melainkan karena terjerat dalam keharusan mengubah nama akibat alasan hak cipta. Meski telah dikenal luas dengan brand Mbak Rini, namun takdir membawa langkah-langkah baru untuk usaha yang awalnya memancarkan kehangatan seperti secangkir wedang uwuh.
Dalam perjalanan panjangnya, bisnis yang dirintis sejak Maret 2018 oleh Parini Wihastuti dan suaminya, yang berawal dari kekhasan Yogyakarta, menyadari potensi besar yang tersimpan dalam semangkuk wedang uwuh. Mereka memulai sebagai reseller, tetapi seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri tumbuh, dan mereka mampu mengembangkan identitas brand wedang uwuh milik mereka sendiri.
Meskipun telah melewati momen-momen indah saat mereka membangun usaha tersebut, langkah besar harus diambil untuk mengangkat kelas usaha ke tingkat yang lebih tinggi. Rini bersama keluarganya bermaksud untuk mematenkan nama Mbak Rini, sekaligus melengkapi semua perizinan, termasuk sertifikat halal dan P-IRT.
Namun, rintangan pun muncul ketika mereka mengetahui bahwa nama itu telah dimiliki oleh pihak lain. Akhirnya, keputusan bijak diambil dengan mengubah identitas menjadi Djewery. Sebuah langkah baru untuk tetap bersinar di dunia bisnis, seperti matahari yang tetap bersinar meski berpindah ke ujung langit yang baru.
Dengan keberanian dan tekad yang melambung tinggi, Rini tidak sekadar bermimpi untuk mengembangkan UMKM biasa. Ia ingin mengukir prestasi yang tak terbayangkan, seperti melangkah ke luar angkasa dan menyentuh bintang-bintang keberhasilan.
Meski sebelumnya belum mampu memfokuskan diri sepenuhnya pada memperluas usahanya karena terikat dengan prioritas pekerjaannya, Rini tetap menunjukkan semangat yang meluap-luap.
Ketekunan Rini kembangkan usaha Wedang Uwuh Djewery membuat dia mencapai hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
Pemasaran melalui berbagai media sosial terbukti seperti lonceng keberuntungan yang terus berdenting, membawa kabar baik dan mempercepat ketenaran usahanya dengan kecepatan kilat.
Dalam perjalanan gemilangnya, Rini menyadari bahwa media sosial bukanlah sekadar wadah biasa, melainkan adalah panggung megah yang mampu menjadikan usahanya menggapai pasar yang luas melewati antar pulau, menembus batas negara.
Baca Juga: Buka Potensial Buyer dari Luar Negeri, BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Kembali Hadir
Media sosial seperti mesin ajaib yang membawa keajaiban, menyatukan usahanya dengan para pembeli setia yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Media sosial jadi panggung baru bagi Wedang Uwuh Djewery, untuk menemukan pasar baru, pasar yang lebih luas.
“Dari awal, kami sudah memasang iklan di Facebook. Karena pasang iklan di Facebook kan otomatis dapat ‘bonus’ juga iklan di Instagram. Itu membantu sekali,” kata Rini, saat Suara.com menemuinya akhir pekan lalu untuk menceritakan perjalanan usaha keluarganya tersebut.
![Pengemasan wedang uwuh Djewery [Suara.com/Ist/Pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/04/97966-umkm.jpg)
Rini tidak pernah lelah untuk terus berkembang seiring dengan perkembangan usahanya. Semangat yang terus mengalir ini mendorongnya untuk terus menimba ilmu dan pengetahuan baru.
Salah satu langkah yang diambilnya untuk mencapai hal ini adalah melalui BRIncubator yang didukung oleh BRI, bagai sebuah sumber air segar yang memperkaya lautan pengetahuannya.
BRIncubator adalah program yang berorientasi pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas UMKM secara digital dan fokus pada ekspor produk dalam negeri.
Lebih jauh, program ini dipersembahkan oleh BRI sebagai wadah atau inkubasi guna memberi ruang dan pendampingan para pelaku UMKM melalui fasilitas yang bisa mendorong kemajuan dan berdampak pada ekonomi lokal maupun nasional. Program ini diselenggerakan melalui Rumah Kreatif BUMN binaan BRI.