TikTok Shop Buka Lagi Lewat Tokopedia, Begini Tanggapan Pengusaha Pribumi

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 14 Desember 2023 | 09:44 WIB
TikTok Shop Buka Lagi Lewat Tokopedia, Begini Tanggapan Pengusaha Pribumi
Beda tampilan aplikasi TikTok Shop (kanan) dan Tokopedia (kiri). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masuknya media sosial TikTok ke ekosistem Tokopedia menimbulkan polemik di dalam negeri. Salah satunya memicu komentar para pengusaha di dalam negeri.

Seperti Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Erik Hidayat menilai, akuisisi saham Tokopedia oleh TikTok sebesar 75,01 persen ini bisa ancaman bagi keamanan nasional. Dirinya menyesalkan Super App, ini kembali dimiliki pihak asing.

"Hal ini sangat menyesakkan, karena sebagai pemilik saham mayoritas, GoTo sudah dapat dikatakan dikuasai oleh perusahaan asal China itu. Sementara kita orang Indonesia tidak punya apa-apa," ujarnya yang dikutip, Kamis (13/12/2023).

Pasalnya, lanjut Erick, semua data baik itu pergerakan orang alias di aplikasi Gojek, kemudian penyimpanan uang pengguna di GoPay, hingga karakter belanja seluruh warganet Indonesia dan data-data lainnya, dimungkinkan bisa dikuasai oleh TikTok.

Database yang dimiliki Tokopedia dengan sekitar 150 juta pengguna, akan berpindah ke TikTok, dan otomatis data besar konsumen Indonesia akan dengan mudah dimanfaatkan oleh orang asing.

"Jiwa nasionalisme pengusaha kita perlu kita pertanyakan, karena dengan mudahnya menjual usaha dengan iming-iming suntikan dana besar," kata dia.

Erick mengingatkan, sebagai salah satu pionir market place yang menguasai pasar Indonesia, harusnya memiliki jiwa nasionalisme dengan melindungi data konsumen tidak jatuh ke tangan asing.

"Jika kita melihat produk di pasar ritel modern misalnya, seperti supermarket dan mini market, maka sering terlihat produk-produk yang diberi merek atau nama supermarket tersebut. Sering dijumpai misal air mineral, hingga makanan ringan bermerek supermarket tersebut. Hal itu biasanya merupakan merek yang dibuat dengan harga rata-rata yang dibeli oleh para konsumen. Darimana mereka tahu harga rata-rata barang yang dibeli konsumen? Ya jelas dari transaksi di kasir ritel tersebut," imbuh dia.

Erick menyatakanm, dengan berpindahnya data konsumen Tokopedia ke TikTok maka dengan mudah pula akan di monetisasi oleh asing. Data-data bisa dijual ke produsen benda ataupun jasa apapun baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Baca Juga: TikTok dan Tokopedia Integrasi, UMKM Tanah Air Diharapkan Makin Berkembang

Data besar ini juga bisa menjadi isu keamanan nasional dimana pola konsumsi dan pergerakan masyarakat Indonesia bisa dengan mudah dikuasai asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI