Adapun untuk Dana Pihak Ketiga, Bank DKI memfokuskan pada penghimpunan dana murah (Low Cost Fund), yang tercermin pada pertumbuhan dana giro sebesar 5,72% menjadi sebesar Rp18,00 triliun per Q4 2023, dari Rp17,03 triliun pada Q4 2022 dan dana tabungan pada Q4 2023 menjadi sebesar Rp11,68 triliun, tumbuh 2,22% (yoy) dari Rp11,43 triliun pada Q4 2022.
Pertumbuhan giro dan Tabungan mendorong adanya peningkatan rasio Current Account Saving Account (CASA) dari 43,70% pada Q4 2022 menjadi 46,65% pada Q4 2023 seiring dengan deposito sebagai dana mahal tercatat mengalami penurunan sebesar 7,38% dari Rp36,65 triliun pada Q4 2022 menjadi Rp33,95 triliun pada Q4 2023.
Romy menjelaskan bahwa langkah ini merupakan strategi yang dipilih Bank DKI dalam menjaga berbagai rasio likuiditas dan menekan biaya bunga serta menjaga posisi Loan to Deposit Ratio pada level yang diinginkan.
Realisasi LDR per Q4 2023 tercatat sebesar 81,73%, meningkat 7,43% dibandingkan dengan 74,30% pada Q4 2022. Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar Rp4,17 triliun atau tumbuh sebesar 5,30% dari semula Rp78,89 triliun pada Q4 2022 menjadi Rp83,06 triliun pada Q4 2023.
Indikator rasio kinerja keuangan penting Bank DKI juga menunjukkan perbaikan secara konsisten. Rasio Return on Equity (ROE) pada Q4 2023 mencapai 10,36%, lebih tinggi dari sebelumnya 10,10% di Q4 2022.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menunjukkan perbaikan dari sebelumnya 78,19% pada Q4 2022 menjadi 78,03% pada Q4 2023 dan Net Interest Margin (NIM) berada pada level moderat sebesar 4,17%. Hal ini menunjukkan Bank DKI mampu menjaga tingkat efisiensinya.
Alhasil dengan berbagai capaian terbutpun Bank DKI mencatatkan kinerja keuangan periode Q4 2023 (audited) yang baik dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun, dan merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Perolehan laba bersih tersebut tumbuh 8,63% dibanding periode Q4 2022 sebesar Rp939,11 miliar.
Romy Wijayanto menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih ini juga didorong dari peningkatan pendapatan bunga yang tumbuh 17,82% menjadi Rp5,34 triliun pada Q4 2023 dari sebelumnya Rp4,53 triliun pada Q4 2022 serta peningkatan fee based income sebesar 8,47% dari sebelumnya Rp576,00 miliar pada Q4 2022 menjadi Rp624,77 miliar pada Q4 2023.
Baca Juga: Rasmus Hojlund Jadi "ATM Gol" Baru Manchester United, Erik ten Hag: Dia Tampil di Bawah Tekanan
"Pencapaian kinerja ini merupakan salah satu milestone Bank DKI yang terwujud berkat dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan” katanya.