Dengan kondisi tersebut, Toshiba akhirnya mendapatkan modal sebwsar $5,4 miliar pada tahun 2017. Uang tunai senilai miliaran ini didapatkan dari investor luar negeri. Akibatnya, beberapa pemegang saham mendapatkan suara yang lebih besar untuk bisa menentukan kebijakan dari perusahaan.
Konflik yang terjadi di lingkup internal itu lantas menyebabkan perjalanan perusahaan terhambat. Seiring dengan itu, muncul sebuah opsi untuk memecah Toshiba menjadi sejumlah perusahaan kecil.
Mereka pun memutuskan untuk memilih proposal pembelian yang disepakati dengan Japan Industrial Partners (JIP) pada Juni 2022 lalu. JIP kemudian menguasai sebesar 78,65% saham peeusahaan. Adanya upaya konglomerasi tersebut mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat dan menghabiskan biaya hingha sebesar $14 miliar.
Diketahui, Toshiba telah beroperasi di Bursa Saham Tokyo sudah selama 74 tahun terakhir. Saham mereka pun mulai dijual belikan pafa bulan Mei 1949 usai Jepang berupaya dengan keras untuk keluar dari kehancuran usai terdampak Perang Dunia II.
Dihapus Bursa Saham Tokyo Sejak 2023
Melansir dari pemberitaan Reuters, pada Rabu, 20 Desember 2023 lalu, Toshiba secara resmi dihapus dari Bursa Saham Tokyo di hari itu juga. Alasannya yaitu telah terjadi pergolakan dan skandal yang ada di lingkup internal perusahaan.
Hal ini pun berdampak terhadap antusias pembelian saham disertai dengan masa depan Toshiba yang semakin tidak jelas. Masih melansir sumber yang sama, Toshiba pada akhirnya dibeli oleh salah satu investor domestik yang dipimpin Japan Industrial Partners (JIP).
JIP sendiri merupakan sebuah perusahaan ekuitas swasta asal Jepang. Di dalamnya termasuk ada Chubu Electric Power (perusahaan utilitas), Orix (perusahaan jasa keuangan), dan juga Rohm (produsen chip). Menurut kabar yang beredar, Toshiba dijual dengan harga $14 miliar.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Baca Juga: Saham Keluarga Prabowo WIRG Masih Terbang Pasca Menang Quick Count Pilpres