Pada putusan PN Surabaya yang sama, majelis hakim telah memberikan pertimbangannya bahwa telah adanya kerjasama sedemikian rupa yang dikehendaki oleh Eksi Anggraeni dan Budi Said, bersama-sama dengan Endang Kumoro, Ahmad Purwanto dan Misdianto dengan peranan masing-masing untuk terwujudnya peristiwa tindak pidana korupsi kekurangan emas Antam sebesar 152,80 Kilogram di BELM Surabaya 01.
“Majelis Hakim memperoleh kesimpulan bahwa telah ada kerjasama sedemikian rupa dan persesuaian kehendak yang diinsyafi oleh Saksi EKSI ANGGRAENI, Saksi Budi said bersama-sama dengan Terdakwa ENDANG KUMORO, Terdakwa II AHMAD PURWANTO dan Saksi MISDIANTO dengan peranan masing-masing pelaku sebagaimana telah diuraikan dalam fakta-fakta hukum di atas, yang dari peranan masing-masing pelaku tersebut terwujud suatu peristiwa pidana korupsi yang menyebabkan timbulnya kerugian Keuangan Negara”, bunyi putusan Surabaya.