PLN IP Launching Pabrik Solar Panel Berkapasitas 1GWp di Kendal, Pabrik Terintegrasi Pertama dan Terbesar di Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:04 WIB
PLN IP Launching Pabrik Solar Panel Berkapasitas 1GWp di Kendal, Pabrik Terintegrasi Pertama dan Terbesar di Indonesia
PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui perusahaan patungan anak usahanya siap produksi solar panel dengan kapasitas produksi sebesar 1 Gigawatt Peak (GWp).

Suara.com - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui perusahaan patungan anak usahanya siap produksi solar panel dengan kapasitas produksi sebesar 1 Gigawatt Peak (GWp).

Hal ini ditandai dengan diluncurkannya pabrik solar panel terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah.

Capaian ini merupakan bagian dari komitmen korporasi dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele mengapresiasi atas singkatnya pembangunan pabrik solar panel serta komitmen dalam pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan aturan yang ditempatkan Pemerintah.

"Soft Launching pabrik solar panel ini merupakan capaian yang spektakuler, karena dilakukan dalam jangka waktu yang singkat 10 bulan. Hal ini menjadi hal yang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Dengan beroperasinya pabrik panel surya berkapasitas 1 GWp ini akan menambah kapasitas nasional menjadi 4,7 GWp. Apresiasi juga kepada PLN yang sudah berkomitmen dalam pemanfaatan TKDN," terang Yan Sibarang ditulis Kamis (31/10/2024).

Senada, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sahid Junaidi juga memberikan acungan jempol serta optimis atas pencapaian ini bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) akan terpenuhi sesuai dengan target.

"Pencapaian pada hari ini, menjadi bukti kemajuan sektor EBT di Indonesia, melihat pembangunannya kilat yaitu 10 bulan. Kami melihat pengembangan EBT Nasional akan semakin cerah," kata Sahid.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengatakan bahwa saat ini PLN telah menapaki tahap penting dalam mendukung transisi energi Tanah Air serta menuju Indonesia swasembada energi.

"Kita telah tiba pada journey yang penting dalam upaya mendukung NZE 2060, yakni resmi beroperasinya Pabrik Panel Surya Terintegrasi Pertama dan Terbesar di Indonesia. Lewat milestone ini, menjadi bukti PLN mendukung swasembada energi di Indonesia sesuai arahan Presiden RI," ujar Hartanto.

Baca Juga: Inovasi PLN Indonesia Power Dalam Menekan Emisi Dapat Pengakuan Internasional

Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan melalui perusahaan patungan antara PLN Indonesia Power Renewables dengan Trina Solar Co. Ltd dan PT Dian Swastatika Sentosa yaitu PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) telah siap memproduksi modul panel surya terintegrasi dengan teknologi mutakhir yaitu teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon).

Dengan teknologi yang belum pernah diterapkan di industri solar panel dalam negeri tersebut, efisiensi panel surya mencapai 23,2% dari rata-rata efisiensi saat ini di Indonesia berkisar 20%.

"Pabrik ini dikembangkan bersama dengan perusahaan tier-1 industri solar panel dunia dan diharapkan mampu memenuhi permintaan pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan teknologi N-type Topcon yang telah memenuhi standar bankability AAA dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), produk yang dihasilkan memiliki efisiensi dan keandalan yang tinggi, ini membuktikan keseriusan kami dalam membangun industri EBT," ujar Edwin.

Edwin juga menegaskan, selain menjadi langkah konkret untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia, keberadaan pabrik ini turut mendukung program Pemerintah dalam peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan melalui Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 34 Tahun 2024.

Dengan demikian adanya pabrik solar panel ini juga dapat mengurangi ketergantungan impor komponen dalam industri energi tanah air.

"Dengan TKDN yang tinggi, maka dapat meningkatkan kemandirian sektor industri, terutama di bidang energi terbarukan di Tanah Air," tegas Edwin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI