Di tahun 2025, jika ada lonjakan harga yang cepat, maoa kita mungkin akan melihat fenomena FOMO yang mengarah pada pembelian massal tanpa pertimbangan risiko yang matang. Hal ini berpotensi memicu pembentukan bubble yang rapuh.
2. Ketidakpastian Regulasi
Regulasi merupakan salah satu isu paling besar yang mengitari dunia cryptocurrency. Pemerintah di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan Uni Eropa, terus mencari cara untuk mengatur pasar crypto dengan lebih ketat. Ketidakpastian regulasi inilah yang dapat menyebabkan volatilitas lebih lanjut. Jika pada 2025, ada langkah besar yang diambil oleh negara-negara besar, seperti pelarangan atau pembatasan ketat terhadap penggunaan crypto, maka hal ini bisa memicu gelombang penjualan yang masif dan menyebabkan gelembung pecah.
3. Krisis Kepercayaan dan Penurunan Bitcoin
Bitcoin, sebagai cryptocurrency terbesar dan paling dikenal, menjadi indikator utama bagi pasar crypto secara keseluruhan. Jika Bitcoin mengalami penurunan harga yang tajam akibat sentimen negatif atau kebijakan pemerintah, maka efek domino terhadap altcoin dan pasar crypto secara keseluruhan sangat mungkin terjadi. Prediksi penurunan harga Bitcoin yang melibatkan ketegangan politik, seperti yang dilaporkan oleh Forbes terkait Donald Trump, bisa menjadi faktor pemicu yang mempengaruhi pasar crypto pada 2025.
4. Adopsi Teknologi yang Terlalu Cepat Tanpa Persiapan
Meskipun teknologi blockchain yang mendasari cryptocurrency memiliki potensi besar, adopsi yang terlalu cepat atau tidak disertai dengan infrastruktur yang memadai dapat menyebabkan pasar tidak stabil. Ketika banyak investor dan perusahaan mulai bergabung ke dalam ekosistem crypto tanpa memahami sepenuhnya potensi risiko dan masalah teknis yang ada, hal ini bisa memicu crash besar.
Potensi Positif di 2025
Meskipun ada potensi bubble, namun tetap ada juga faktor-faktor yang bisa mendukung pertumbuhan yang lebih stabil di pasar crypto pada tahun 2025:
Baca Juga: Istri Donald Trump Luncurkan Token Kripto "MELANIA", Harga "TRUMP" Langsung Anjlok
1. Peningkatan Adopsi Institusional