Kerugian Akibat Banjir Jabodetabek Capai Rp2 Triliun, Berpotensi Tembus Rp10 T

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2025 | 07:00 WIB
Kerugian Akibat Banjir Jabodetabek Capai Rp2 Triliun, Berpotensi Tembus Rp10 T
Suasana aktivitas jual beli saat banjir di pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/agr]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain itu, terdapat juga kerugian ekonomi tidak langsung serta potensi kehilangan kesempatan ekonomi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan angka kerugian langsung.

Besarnya nominal kerugian ini disebabkan oleh terganggunya berbagai aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, berbagai upaya mitigasi seperti normalisasi sungai terus dilakukan oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta guna menekan dampak buruk akibat banjir.

Warga melintasi banjir di kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/agr]
Warga melintasi banjir di kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/agr]

Banjir Jakarta Menjadi Ancaman Jangka Panjang

Banjir di Jakarta bukan hanya menyebabkan kerugian ekonomi, tetapi juga mengancam keberlanjutan infrastruktur serta kehidupan jutaan penduduk di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura Jawa).

Fenomena land subsidence atau penurunan permukaan tanah di Pantura Jawa bervariasi antara 1 cm hingga 25 cm per tahun. Di sisi lain, kenaikan permukaan air laut berkisar antara 1 cm hingga 15 cm per tahun, yang semakin memperparah risiko banjir rob di beberapa lokasi.

Wilayah Pantura Jawa memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional dengan kontribusi sekitar 20,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, wilayah ini juga menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 50 juta penduduk.

Dengan adanya ancaman banjir rob serta degradasi lingkungan yang terus terjadi, setidaknya 70 kawasan industri, 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 28 Kawasan Peruntukan Industri, serta 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri berpotensi terdampak jika tidak ada upaya mitigasi yang lebih baik.

Koordinasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, menjadi kunci dalam mencari solusi jangka panjang.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Petogogan Jakarta Selatan Terendam Banjir Setinggi 40 CM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI