Perseroan juga fokus mendukung program Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan dalam pengembangan bisnis perseroan.
“Kami meyakini pentingnya implementasi ESG sebagai bagian dari kelangsungan bisnis perseroan dan sekaligus juga memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, yang akrab disapa Teddy, ditulis Kamis (6/3/2025).
Dalam hal skor ESG, Mitratel mendapatkan penilaian positif dari Morningstar Sustainalytics, lembaga riset global yang fokus pada pemeringkatan perusahaan dalam hal isu keberlanjutan (sustainability).
Pada Oktober 2024, Sustainalytics mencatat ESG Risk Rating Mitratel di level 19,3 atau kategori risiko rendah (low risk), menempati posisi teratas di industri telekomunikasi di Tanah Air. Secara global, ada lebih dari 15.000 perusahaan dari 42 industri yang dinilai, dimanasemakin rendah angka mencerminkan tingkat risiko yang semakin baik.
“Peringkat risiko ESG mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG material dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko itu. Eksposur Dayamitra Telekomunikasi adalah rendah, sedangkan manajemen risiko material ESG-nya strong atau kuat,” tulis Sustainalytics, dalam laporan resminya.
Hingga kuartal III-2024, Mitratel melanjutkan kepemimpinan di industri menara telekomunikasi, dengan memiliki 39.259 menara atau bertambah 5,8% secara tahunan dan didukungaset fiber optik yang mencapai 39.714 km atau 36,7% lebih panjang dibandingkan tahun 2023.
“Mitratel terus berkomitmen dan berupaya untuk berkontribusi secara keberlanjutan dalam ekosistem bisnisnya sehingga berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Teddy.