Infografis
Suara.com - Viral seorang pengusaha China ungkap harga sebenarnya dari brand – brand terkenal. Salah satunya adalah Birkin Bag yang diproduksi oleh merek kenamaan Prancis Hermes. Pengusaha tersebut menyatakan harga Birkin Bag sangat tinggi untuk modal produksi yang sebenarnya tak seberapa.
Dia bahkan menyebut Birkin Bag yang dibanderol USD 38.000 tidak memakai kulit kualitas wahid sedunia. Bahannya yakni kulit jenis Haas asal Prancis hanya bertengger di urutan ketiga, di bawah produsen kulit Nuti asal Italia dan Winheimer dari Jerman. Harga selembar kulit untuk produksi tas tersebut kabarnya hanya USD 450. Kemudian benang yang digunakan juga datang dari Prancis, yakni produksi Fil Au Chinoise dengan harga USD 25.
Pengusaha tersebut juga menambahkan bahwa bahan keras di bawah lapisan kulit yang berasal dari The Ocean Stanless Steel sebenarnya hanya berharga USD 150, jenisnya 316 Hardware. Terakhir, untuk melekatkan semua bahan menjadi sebiji tas Birkin Bag dibutuhkan lem yang didatangkan dari Italia dengan harga USD 50.
Setelah tas terbentuk, interior landscape dari Prancis yang menambah model didatangkan dari Prancis dengan harga USD 100. Kemudian zipper dari Riri Brand hanya berkisar USD 10.
Pengusaha tersebut mengatakan biaya terbesar dari sebuah tas sebenarnya berada di pengrajin dengan ongkos USD 600. Biaya pengrajin di Prancis memang lebih tinggi jika dibandingkan di China. Lainnya, produsen masih mengeluarkan USD 10 untuk biaya packing. Dengan demikian, total biaya produksi untuk satu tas Birkin Bag adalah USD 1.395. Selisihnya sangat tinggi jika dibanding dengan harga jual USD 38.000. Pengusaha tersebut menyatakan 90 persen uang kita untuk brand – brand terkenal digunakan untuk membayar logo.
Birkin Bag
Melansir laman resmi Hermes, seri Bikin Bag digagas pertama kali pada 1984. Gagasan tas ini lahir dari percakapan antara Aktris Inggris Jane Birkin dan Ketua Eksekutif Hermès (1978-2006) Jean-Louis Dumas dalam sebuah penerbangan dari Paris ke London. Saat itu, Birkin mengeluh dirinya tidak dapat menemukan tas yang cocok untuk kebutuhannya sebagai ibu muda.
Tidak lama dari percakapan tersebut, Dumas menggambar sketsa tas persegi panjang. Bahannya dibuat lentur dan luas untuk mewadahi beragam kebutuhan. Tampilannya makin unik dengan bagian penutup yang mengkilap dan jahitan pelana, ditambah dengan slot khusus untuk botol bayi.
Birkin didesain dengan bahan kulit yang langka. Karakteristiknya pun unik karena berasal dari kulit sapi yang disamak dengan bahan alami. Hasilnya, kulit memiliki tekstur yang makin lama justru makin indah, halus namun berbutir, dalam warna alami. Keunikan ini memikat siapa saja.
Baca Juga: 5 Drama China Genre Romance yang Dibintangi Gala Zhang, Seru!
The Birkin menceritakan kisah epik dalam produksinya: desain oleh duo kreatif Octave Marsal dan Théo de Gueltzl, disulam dengan jahitan Lunéville, mengambil bahan dari toko Faubourg Saint-Honoré yang terkenal memperhatikan lingkungan. Desainnya memanjang di atas kulit penutup dan dasar tas.
Tidak butuh waktu lama, Birkin Bag menjadi yang paling diburu. Tas ini terkenal ringan dan gampang dibawa sehingga mempermudah gerak para wanita muda. kanvas di bagian atas dengan penutup kulit, sertatali samping dan turnlock menjadi ciri khas Birkin yang abadi. Bahkan jika dibandingkan dengan tas seri lain dari Hermes.
Jika Anda berada di Indonesia dan berniat memiliki satu saja seri Birkin Bag, maka bersiaplah melalui proses yang panjang. Hermes ternyata tak bisa dibeli langsung di toko. Untuk menjamin keamanan barang yang berharga ratusan juta ini, manajemen Hermes menerapkan skema khusus pemesanan tas yang terbatas.
Dengan demikian, punya uang saja tak menjamin seseorang bisa memiliki tas Hermes. Calon konsumen harus memesan secara khusus namun kedatangan tas ini belum tentu dapat dipastikan. Salas management (SM) dan sales associate (SA) di butik Hermes manapun tak mendapat bocoran kapan tas yang dipesan akan tersedia. Memang untuk mendapatkan tas Hermes, Anda cukup datang ke salah satu butik yang tersebar di seluruh penjuru dunia itu.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
