Suara.com - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkapkan banyak para pemudik yang juga ikut membawa hewan peliharaannya kekampung halamannya. Hewan tersebut dibawa melalui layanan logistik selama masa Lebaran 2025.
VP of Corporate Secretary KAI Logistik, Dwi Wulandari mengatakan, hewan yang diangkut dalam layanan logistik itu beragam macam. Misalnya, rata-rata yang diangkut ke kampung halaman yaitu kucing.
"Iya, kalau hewan peliharaan kita lakukan pengiriman selama mudik lebaran," ujar Dwi dalam konferensi persi di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Menurut dia, layanan pengiriman hewan seperti kucing berbeda dibandingkan barang biasa. Misalnya, jelas Dwi, gerbong yang mengangkut layanan logistik tidak boleh penuh di daerah sekitar hewan, hal ini agar hewan tidak alami stres.
"Tadi seperti yang ditampilkan, kita ada spesifik treatmen untuk hewan itu. Jadi tidak bisa awal naruh," ucap dia.
Selain itu, Dwi mengatakan, dalam setiap gerbong juga ada pengawas yang setiap melihat perkembangan hewan sepanjang jalannya kereta api.
"Tarifnya, per kandang. Tapi tetap dilihat beratnya juga. Jadi kita hitung 10 kg pertama. Kita hitung Rp100 ribu tarifnya," beber dia.
Catat Kinerja Positif
KAI Logistik mencatat kinerja positif dalam penyelenggaraan layanan logistik selama masa Angkutan Lebaran 2025. Melalui layanan Kalog Express, KAI Logistik berhasil mendistribusikan lebih dari 2.500 ton barang pada periode 21 Maret hingga 11 April 2025, atau meningkat sebesar 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Angkasa Pura Indonesia Layani 10,67 Juta Penumpang Pesawat Selama Mudik Lebaran
Selama penyelenggaraan masa angkutan lebaran, pengiriman selama masa arus mudik dan balik didominasi oleh pengiriman paket, sepeda motor dan hewan peliharaan.
Dwi mengungkapkan, perusahaan berkomitmen untuk terus memberikan layanan logistik yang andal, terintegrasi, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Kinerja angkutan Lebaran ini mencerminkan peran strategis KAI Logistik dalam mendukung kelancaran mobilitas nasional serta distribusi barang secara efisien dan berkelanjutan.
"Pada periode tersebut KAI Logistik telah mendistribusikan 2.500 ton dengan pengiriman terbanyak di antaranya 94.333 paket, 6.636 sepeda motor, dan 5.492 hewan peliharaan," kata dia.
Periode Arus Balik menunjukkan peningkatan kinerja di mana volume pengiriman pada arus balik lebih tinggi dibandingkan arus mudik, dengan total pengangkutan hampir 1.400 ton, meningkat 16% dibandingkan volume arus mudik.
Secara khusus, beberapa komoditas mencatatkan lonjakan signifikan pada arus balik, antara lain, sepeda motor sebanyak 4.272 unit, meningkat 81 persen dibandingkan masa arus mudik. Hewan peliharaan lebih dari 3.100 ekor, meningkat 33 persen
"Tren pengiriman tersebut mencerminkan bahwa setelah Hari Raya, masyarakat masih aktif melakukan mobilitas, baik untuk keperluan silaturahmi maupun kegiatan wisata keluarga di berbagai daerah. KAI Logistik mencatat sejumlah daerah menjadi tujuan pengiriman terbanyak seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Bandung," kata Dwi.
Logistik memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran mobilitas masyarakat. Dengan menyediakan layanan pengiriman barang seperti kendaraan bermotor KAI Logistik memfasilitasi para pemudik dalam mobilitas selama di kampung halaman.
Sementara itu, layanan pengiriman hewan peliharaan dan paket memastikan bahwa kebutuhan personal dan keluarga tetap terpenuhi selama masa libur panjang.
Lebih lanjut, keandalan jaringan logistik selama masa Lebaran juga turut memastikan distribusi
barang-barang penting ke berbagai daerah tetap terjaga, membantu stabilisasi ekonomi lokal dan memperlancar aktivitas masyarakat.
"Keberhasilan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mendukung agenda pemerintah untuk memastikan transportasi aman, nyaman, dan efisien bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk dalam aspek logistik. Lebih lanjut, capaian ini juga menjadi indikator kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI Logistik, sekaligus mendorong peningkatan kapabilitas operasional di masa mendatang," pungkas Dwi.