Suara.com - Dalam dunia metafisika Tiongkok, BaZi atau yang dikenal dengan istilah Four Pillars of Destiny (Empat Pilar Takdir) merupakan salah satu metode kuno untuk memahami perjalanan hidup seseorang.
Secara harfiah, BaZi berarti "Delapan Karakter", merujuk pada delapan unsur yang diambil dari tahun, bulan, hari, dan jam kelahiran seseorang.
Dalam praktiknya, BaZi menggunakan kombinasi "Batang Langit" dan "Cabang Bumi" untuk setiap pilar waktu tersebut.
Kedua unsur ini menggambarkan interaksi kekuatan alam semesta melalui prinsip Yin-Yang dan Lima Elemen — Kayu, Api, Tanah, Logam, dan Air. Setiap orang memiliki komposisi unik yang membentuk peta energi kehidupannya.
BaZi dipercaya dapat memberikan wawasan mendalam tentang kepribadian, kesehatan, hubungan, karier, serta masa-masa keberuntungan dan tantangan yang akan dihadapi sepanjang hidup.
Oleh karena itu, banyak praktisi yang menggunakan BaZi sebagai alat untuk perencanaan hidup, memilih waktu terbaik untuk mengambil keputusan penting, hingga mencari jodoh yang sesuai.
Pada masa Tiongkok kuno, para kaisar dan ahli strategi Tiongkok menggunakan Bazi untuk berbagai tujuan penting yang berkaitan dengan pemerintahan, strategi militer, ekonomi dan sosial.
Selain itu mereka juga menggunakan Bazi untuk memprediksi kejadian di masa akan datang dalam menentukan strategi dan pengambilan keputusan yang tepat.
Meski berakar dari tradisi kuno, minat terhadap BaZi terus bertumbuh hingga saat ini. Di era modern, analisis BaZi kerap dipadukan dengan konsultasi profesional, baik untuk kebutuhan pribadi, karir maupun bisnis.
Baca Juga: Siapa Istri Firdaus Oiwobo? Ngaku Kaget Lihat Kelakuan Suaminya Sendiri
Tak jarang, BaZi menjadi bagian penting dalam budaya perusahaan di beberapa negara Asia untuk membaca potensi kepemimpinan, manajemen karyawan, strategi ekspansi bisnis dan lainnya.