Sementara itu, saat ini neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) Neraca perdagangan masih mencatat surplus pada Maret 2025 sebesar USD4,33 miliar. Surplus terus berlangsung berturut-turut hingga memecahkan rekor baru.
Namun demikian pasar khawatir tarif resiprokal dilakukan AS, dapat berdampak pada penurunan neraca perdagangan kedepannya jika proses negosiasi tarif resiprokal diberlakukan dan pontensi dikenakan tarif lebih tinggi.