Indonesia Incar Pasar Ekspor BRICS di Tengah Dinamika Perdagangan Global

Jum'at, 25 April 2025 | 16:21 WIB
Indonesia Incar Pasar Ekspor BRICS di Tengah Dinamika Perdagangan Global
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menepis isu mundur dari kabinet Prabowo. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam konteks hubungan dagang dengan Amerika Serikat, lawatan Menko Airlangga ke AS menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menjaga dan mengembangkan hubungan ekonomi bilateral yang saling menguntungkan. Pemerintah Indonesia aktif mendorong negosiasi perdagangan bilateral dengan AS, dengan menawarkan proposal kerja sama yang komprehensif dan mengakomodasi kepentingan nasional.

Lima poin utama yang diajukan, yaitu pemenuhan kebutuhan energi, akses pasar ekspor yang kompetitif, deregulasi usaha domestik, penguatan rantai pasok industri strategis dan mineral kritis, serta kerja sama iptek di sektor kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan, mencerminkan prioritas pembangunan ekonomi Indonesia saat ini dan di masa depan.

Respons positif dari para pejabat tinggi AS, termasuk dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Kementerian Keuangan AS, dan Kementerian Perdagangan AS, memberikan harapan akan terjalinnya kesepakatan yang konstruktif. Langkah selanjutnya, yaitu dialog dan pembahasan teknis detail yang akan dilakukan dalam dua minggu mendatang, akan menjadi penentu arah negosiasi ini.

Keterlibatan aktif dan respons cepat Indonesia dalam proses negosiasi dengan AS, seperti yang diungkapkan oleh Menko Airlangga, dapat memberikan keuntungan strategis bagi Indonesia dalam mencapai kesepakatan yang lebih favorable.

Saat ini, pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan lima sektor khusus yang akan menjadi fokus pembahasan lebih lanjut dengan pihak AS. Pembentukan kelompok kerja (working group) untuk mempercepat proses pembahasan menunjukkan komitmen pemerintah untuk menindaklanjuti peluang negosiasi ini secara efektif.

Identifikasi sektor-sektor prioritas ini memungkinkan alokasi sumber daya dan perhatian yang lebih terarah, sehingga negosiasi dapat berjalan lebih efisien dan menghasilkan hasil yang konkret.

Selain upaya bilateral, Indonesia juga aktif dalam forum multilateral untuk terus mendorong perdagangan yang adil dan setara. Penolakan terhadap pandangan bahwa kerja sama ekonomi harus bersifat zero-sum game menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip saling menguntungkan dalam hubungan ekonomi internasional. Indonesia percaya bahwa perdagangan global yang inklusif dan berkeadilan akan memberikan manfaat bagi semua pihak, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan menciptakan stabilitas global.

Secara keseluruhan, langkah pemerintah Indonesia dalam memperluas jangkauan pasar ekspor ke negara-negara BRICS dan CPTPP, serta upaya aktif dalam menyelesaikan perjanjian dagang strategis seperti IEU-CEPA dan menjalin negosiasi yang konstruktif dengan AS, merupakan respons yang tepat dan terukur terhadap dinamika perdagangan global.

Strategi diversifikasi pasar ini akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, meningkatkan daya saing produk nasional, dan membuka peluang pertumbuhan baru di berbagai belahan dunia. Dengan pendekatan yang proaktif dan komprehensif, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemain kunci dalam perdagangan internasional yang adil dan menguntungkan.

Baca Juga: RI Tegaskan Pintu Terbuka Lebar untuk Mastercard & Visa, Bantah Batasi Persaingan Sistem Pembayaran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI