Boy Thohir Borong 46,8 Juta Lembar Saham MBMA

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2025 | 06:00 WIB
Boy Thohir Borong 46,8 Juta Lembar Saham MBMA
Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir atau Boy Thohir (kanan) dan Pemilik Salim Group Anthony Salim (kiri) menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/3/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Suara.com - Salah satu pengusaha nasional, Garibaldi Thohir memperluas portofolio investasinya di pasar modal dengan melakukan pembelian saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) sejumlah 46,8 juta lembar saham.

Boy Thohir sapaan akrabnya mengatakan, aksi beli di tengah masih fluktuatifnya indeks harga saham gabungan (IHSG) ini dilakukan karena fundamental ekonomi nasional yang masih solid.

Terlebih, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal I/2025 pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 4,87%, angka yang relatif baik mengingat situasi ekonomi global tengah disibukkan dengan perang tarif.

"Hal ini dilakukan karena saya percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan fundamental operasional perusahaan" katanya, ditulis Rabu (7/5/2025).

Dia menambahkan, pemilihan MBMA didasari oleh keterlibatannya sebagai salah satu pendiri Merdeka Group, serta prospek bisnis perusahaan yang kuat dalam jangka panjang, yang ditopang oleh kebijakan pemerintah yang secara konsisten mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Apalagi, beberapa waktu lalu MBMA melakukan penandatanganan perjanjian definitif dengan mitra strategis asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou), untuk membangun pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

"Saya milih MBMA karena memiliki prospek dan rencana ekspansi bisnis yang cukup positif, serta memiliki rekam jejak yang cukup solid," ujarnya.

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) adalah perusahaan publik Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan nikel, khususnya untuk mendukung rantai pasok baterai kendaraan listrik.

Didirikan pada 2019, MBMA mengelola Tambang Sulawesi Cahaya Mineral di Konawe, Sulawesi Tenggara, yang memiliki cadangan sekitar 13,8 juta ton nikel dan 1 juta ton kobalt.

Baca Juga: IHSG Terus Melesat Tembus Level 6.898 Hari Ini, Berikut Saham Pendorongnya

Bijih saprolit dari tambang ini diproses menjadi Nickel Pig Iron (NPI) di smelter RKEF di Morowali, kemudian dikonversi menjadi high-grade nickel matte di PT Huaneng Metal Industry.

MBMA juga mengembangkan proyek HPAL untuk memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dan proyek AIM untuk pengolahan bijih pirit.

Sejak IPO pada April 2023, MBMA terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri bahan baku baterai global.

Garibaldi Thohir, lebih dikenal sebagai Boy Thohir, adalah salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia. Lahir pada 1 Mei 1965 di Bandar Lampung, ia merupakan putra dari Teddy Thohir, salah satu pendiri Astra International.

Setelah meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari University of Southern California dan Magister Administrasi Bisnis dari Northrop University di Amerika Serikat, Boy memulai kariernya dengan penuh semangat.

Perjalanan bisnis Boy dimulai dari sektor properti, meski sempat mengalami kegagalan. Namun, semangatnya tidak surut. Pada 2005, bersama mitra bisnis seperti Edwin Soeryadjaya dan Theodore Permadi Rachmat, ia mengakuisisi PT Adaro Energy Tbk dari perusahaan Australia, New Hope.
Di bawah kepemimpinannya, Adaro berkembang pesat dan melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 2008, menjadikannya salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI