Selain itu, Askrindo juga menggarap produk Asuransi Kredit, Suretyship, dan Asuransi Umum, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Alhasil pendapatan dari produk Asuransi Kredit mencapai Rp984 miliar, dan dari suretyship sebesar Rp238 miliar.
Askrindo terus menjalin sinergi bisnis untuk memperluas pangsa pasar dan mendorong inovasi produk serta layanan guna meningkatkan kinerja dan memperluas akses perlindungan asuransi bagi masyarakat.
Beberapa produk inovatif yang diluncurkan antara lain asuransi mikro seperti Asuransi Mikro Rumahku, Usahaku, Bahari, dan Asuransi Keracunan Makanan.
Selain itu, Askrindo juga memperkenalkan produk digital dan terintegrasi seperti Surety Bond Online (SBO), Geber Surety Bond, dan SIKEBAL (Asuransi Kebakaran FLEXAS untuk Developer).
Askrindo merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Berdiri tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peran PT. Askrindo dalam pemberdayaan UMKM adalah sebagai lembaga penjamin atas kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM.
Pada tanggal 31 Maret 2020 berdasarkan Keputusan Mentri BUMN, PT Askrindo bergabung dengan Holding BUMN asuransi dan penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG).
Baca Juga: Solusi Ajaib Pemerintah, Anak Keracunan MBG Tapi Wacananya Malah Dibuatkan Asuransi