Volvo PHK 3.000 Karyawan, Efek Tarif Trump dan Lesunya Pasar Mobil Listrik

Selasa, 27 Mei 2025 | 08:35 WIB
Volvo PHK 3.000 Karyawan, Efek Tarif Trump dan Lesunya Pasar Mobil Listrik
Perusahaan Volvo akan memutuskan hubungan kerja 3.000 karyawannya. [Shutterstock]

Perusahaan bahkan menyatakan bahwa ekspor model mobil paling terjangkau ke Amerika Serikat menjadi mustahil akibat kebijakan tarif Trump tersebut.

Dalam pernyataan resmi, Volvo menyebutkan bahwa mereka akan menyelesaikan pengaturan struktur organisasi baru pada musim gugur 2025.

Analis dari Handelsbanken, Hampus Engellau, menyebut bahwa jumlah PHK ini sesuai ekspektasi dan langkah efisiensi. Hal ini disebutnya merupakan hal positif bagi masa depan perusahaan.

Secara terpisah, Volvo Group —yang merupakan bagian dari AB Volvo Swedia— juga mengumumkan akan memberhentikan 550–800 pekerja di tiga fasilitas perusahaan tersebut di Amerika Serikat dalam waktu tiga bulan ke depan.

PHK ini terjadi di tengah tekanan pasar akibat pemberlakuan tarif tinggi Presiden Donald Trump terhadap impor suku cadang otomotif.

“Pesanan truk kelas berat terdampak oleh ketidakpastian tarif, perubahan regulasi, dan penurunan permintaan,” ungkap juru bicara Volvo Group Amerika Utara.

Fasilitas yang terdampak antara lain, Mack Trucks, Macungie, Pennsylvania; Volvo Group, Dublin, Virginia; dan Volvo Group, Hagerstown, Maryland.

Volvo Group mempekerjakan sekitar 20.000 orang di Amerika Utara, dan langkah ini menjadi bagian dari penyesuaian produksi terhadap permintaan pasar yang melambat.

Situasi semakin tidak menentu setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif sebesar 50 persen terhadap impor dari Uni Eropa mulai 1 Juni mendatang. 

Baca Juga: Marak PHK, Industri Media dan Kreatif Merana Imbas Aturan Pemerintah

Namun, pada Senin 26 Mei 2025, ia menunda rencana tersebut hingga 9 Juli untuk memberi waktu negosiasi dengan pihak Uni Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI