Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 09:54 WIB
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
Ilustrasi Bali. [Pixabay.com]
Baca 10 detik
  • Pemerintah mencatat penurunan kunjungan wisatawan nusantara ke Bali periode Nataru 2025 sekitar dua persen.
  • Menteri Pariwisata menyatakan pergerakan wisata domestik meningkat signifikan di berbagai provinsi Pulau Jawa.
  • Bali tetap menarik bagi wisman, dengan jumlah kunjungan mencapai 6,8 juta orang sepanjang tahun.

Suara.com - Pemerintah mencatat terjadi penurunan kunjungan wisatawan nusantara ke Bali selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Koreksi tersebut terjadi di tengah tren pergerakan wisata yang justru meningkat di sejumlah daerah lain, khususnya di Pulau Jawa.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan, data pergerakan wisata selama libur akhir tahun menunjukkan adanya pergeseran destinasi tujuan wisata domestik.

Bali tetap menjadi tujuan utama, namun mengalami penurunan dibanding wilayah lain.

“Terkait Bali, data menunjukkan wisatawan mancanegara tetap meningkat hingga 6,8 juta orang dengan target 7 juta,” ujar Widiyanti di Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).

Meski demikian, Widiyanti mengakui kunjungan wisatawan nusantara ke Bali tidak setinggi periode sebelumnya.

Sejumlah faktor dinilai turut memengaruhi keputusan perjalanan masyarakat selama Nataru.

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana. (Suara.com/Bagaskara)
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana. (Suara.com/Bagaskara)

“Wisatawan nusantara sedikit menurun, kemungkinan dipengaruhi informasi cuaca dan faktor lainnya,” ucap Widiyanti.

Di sisi lain, pemerintah mencatat pergerakan wisata domestik di luar Bali menunjukkan tren yang lebih positif.

Baca Juga: Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!

Sejumlah provinsi di Pulau Jawa justru mengalami peningkatan signifikan selama periode libur panjang.

“Pergerakan wisata di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta justru meningkat signifikan,” kata Widiyanti.

Penurunan kunjungan wisatawan ke Bali disebut relatif kecil. Widiyanti menyampaikan, tingkat koreksi kunjungan berada di kisaran rendah dan tidak mengganggu aktivitas pariwisata secara keseluruhan.

“Bali tetap ramai dengan penurunan sekitar 2 persen,” ujarnya.

Pemerintah menilai dinamika tersebut menunjukkan adanya redistribusi pergerakan wisata domestik.

Masyarakat dinilai mulai menjajaki destinasi alternatif yang lebih dekat secara geografis maupun menawarkan variasi pengalaman wisata.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI