Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan diguyur dana besar dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dana tersebut akan diberikan melalui Holding Operasional Danantara.
"(Dananya dari) Holding Operasional," ujar Erick usai menghadiri Indonesia Sharia Forum (ISF) 2025 di Hotel Le Meridien, Jakarta, yang ditulis Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, dana yang diberikan Danantara ke Garuda Indonesia bukan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Sebab, jelas Erick, dananya berada dari Holding Danantara bukan pemerintah.
"Bukan, kan yang namanya PMN konotasi zaman dulu itu kan dari pemerintah nyuntik ke BUMN sendiri. Kalau sekarang kan sudah berbeda, ada untuk operasional, ada buat investasi. Jadi konteksnya sudah sangat korporasi," beber dia.
Erick melanjutkan, dana itu diberikan oleh Danantara kepada Garuda Indonesia untuk menggaungkan kembali industri pariwisata. Selain itu, pemerintah juga meminta Garuda Indonesia untuk fokus pada penerbangan umrah dan haji.
"Garuda kemarin kan keputusannya memang sebagai engine daripada pertumbuhan untuk turis ke depan, haji dan umrah, ya memang Bapak Presiden inginkan kita punya domestik yang kuat dan perusahaan internasional yang carrier flight yang kuat juga," imbuh Erick.
Erick kembali menegaskan, Danantara memiliki dua holding yaitu operasional dan investasi. Kedua holding itu sama-sama bisa menyuntikan modal, hanya saja sesuai dengan misi masing-masing.
"Selama itu nanti prosesnya sama kan, karena itu kan Danantara ada dua holding company, operasional dan investasi. Ya, investasinya nanti kita tunggu salah satunya," tegas Ketua Umum PSSI ini.
Baca Juga: Erick Thohir Intip Aset Sritex Sebelum Beri Bantuan
Sebelumnya, Earnings call Garuda Indonesia Group yang diselenggarakan pada Rabu (21/5/2025) diwarnai semangat optimistis setelah pendapatan perusahaan plat merah itu pada kuartal 1 tahun 2025 tercatat naik 1,6% dibanding tahun lalu atau menjadi US$723,56 juta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada kuartal pertama 2025, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan kode emiten GIAA juga tercatat melayani total 5,12 juta penumpang termasuk dari Citilink.
Torehan kenaikan pendapatan Garuda Indonesia itu diraih setelah burung besi tersebut fokus pada layanan umrah secara khusus. Saat yang sama, segmen pesawat charter tumbuh signifikan sebanyak 93%.
Indikator lain yang juga menunjukkan tren positif adalah tingkat keterisian (seat load factor) yang membaik 5 poin persentase atau menjadi 78,8%. Hal lain adalah tingkat ketepatan waktu (on-time performance) yang mencapai 88,1%.
Seluruh pembaikan performa ini berdampak positif pada kemampuan perusahaan menekan rugi bersih sebesar 12,5% menjadi US$75,9 juta.
Dengan momentum positif ini, Garuda Indonesia optimistis proses transformasi yang sedang berjalan, termasuk optimalisasi kinerja dan penambahan armada, dapat tercapai sehingga Garuda bisa memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat, dan kembali menjadi maskapai kebanggaan bangsa.
Garuda Indonesia saat ini dipimpin Wamildan Tsani Pandjaitan, seorang pilot profesional yang juga alumni SMA Taruna Nusantara (Tarnus).
Garuda Indonesia saat ini dihadapkan pada warisan utang peninggalan manajemen sebelumnya. Dengan begitu,kenaikan pendapatan 1,6% dibanding tahun lalu adalah sebuah prestasi.
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia, telah lama menjadi simbol kebanggaan dan penghubung nusantara dengan dunia.
Dikenal dengan pelayanan khas Indonesia dan armada modern, Garuda Indonesia berupaya menghadirkan pengalaman terbang yang nyaman dan aman.
Namun, maskapai ini juga menghadapi tantangan berat, termasuk masalah keuangan dan persaingan ketat di industri penerbangan.
Restrukturisasi dan upaya efisiensi terus dilakukan untuk memulihkan kinerja dan memastikan keberlanjutan operasional.
Di tengah berbagai rintangan, Garuda Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi pariwisata dan perekonomian Indonesia, serta mempertahankan posisinya sebagai maskapai pembawa bendera yang dibanggakan.