Bisnis yang Manfaatkan Limbah Kayu Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 04 Juni 2025 | 13:38 WIB
Bisnis yang Manfaatkan Limbah Kayu Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Membuka usah bisnis dengan limbah kayu ternyata bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Yoel Tristan Kurniawan, pemenang Best of the Best DSC Season 14 di tahun 2023, merintis dan membesarkan FitFuel, lini makanan sehat seperti salad wrap, salad bowl, smoothies, dan cold press juice yang kini menjadi pilihan masyarakat urban.

FitFuel menjadi representasi gaya hidup baru yang sehat, terjangkau, dan relevan dengan pasar muda.
Saat ini FitFuel bisa menjual 4.500 – 5.000 porsi dalam sebulan.

Tidak hanya beroperasi melalui Salad Bar, FitFuel juga memiliki layanan catering sehat yang dibarengi dengan program diet untuk mendukung gaya hidup sehat.

“FitFuel adalah bisnis ke-7 yang saya jalani. Banyak kegagalan yang saya hadapi otomatis membuat karakter saya ikut terbentuk. Mengikuti DSC menjadi salah satu momen lompatan saya dalam dunia wirausaha karena banyak insight yang saya dapatkan yang belum tentu bisa saya dapatkan dari buku-buku bisnis dan entrepreneurship. Salah satu insight yang saya dapat adalah tentang product-market fit, bahwa penting membangun produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan pasar, bukan sekadar tren,” ungkap Yoel Tristan.

Lain lagi dengan cerita Nurdini Prihastiti, Co-founder dari lini fashion Dama Kara yang juga merupakan finalis DSC Season 14.

Nurdini membangun Dama Kara atas keinginankuatnya untuk meregenerasi para pengrajin batik dengan menciptakan kreasi busana modern berbasis batik dan kain tradisional seperti ikat, jumputan, hingga bordir dan jahit jelujur.

Dama Kara tak hanya merayakan keindahan kain nusantara dalam desain yang sederhana. Namun reflektif, tetapi juga mengangkat nilai inklusi sosial.

Dalam proses produksinya, Dama Kara melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus yang mereka sebut sebagai ‘Teman Istimewa’, sebagai bagian dari komitmen sosial mereka untuk menciptakan ruang kerja yang penuh empati dan pemberdayaan.

"Sebelumnya kami bekerja sama dengan beberapa Yayasan untuk membuat kelas menggambar bagi anak-anak berkebutuhan khusus sebagai bagian dari terapi mereka yang biayanya disupport dari hasil penjualan Dama Kara. Seiring berjalannya waktu," katanya.

Baca Juga: Yulianti PhD Jadi Perempuan Pertama yang Duduk sebagai Dekan FEB UI

"Kamu akhirnya merintis Yayasan Dama Kara sebagai bagian kontemplasi kami bahwa usaha ini harus membawa kebermanfaatan yang lebih luas. Ke depannya kami ingin melibatkan karya-karya Teman Istimewa ini menjadi sebuah produk,” tutur Nurdini Prihastiti.

Baik Ilham, Yoel, dan Nurdini, ketiganya tergabung dalam Diplomat Entrepreneur Network (DEN) komunitas alumni DSC yang terus bertumbuh dan saling menguatkan.

"DSC telah eksis selama 16 tahun, dan di season 16 ini sebagai ekosistem kami mendorong para DEN untuk terus melakukan kolaborasi multipihak. Di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, kami ingin menghadirkan solusi dan kepercayaan diri anak bangsa untuk terus berusaha, berkarya, dan mewujudkan sinergi yang sebenarnya,” ujar Edric Chandra, selaku Program Initiator DSC.

Sebagai program kompetisi, inkubasi, dan ekosistem kewirausahaan terbesar di Indonesia, tahun ini, DSC akan segera memasuki musim ke-16 dengan semangat baru: “Wujud Sinergi Kolaborasi”. Program yang akan segera membuka pendaftaran mulai 13 Juni 2025 ini siap Kembali menawarkan hibah modal usaha dengan total 2,5 miliar Rupiah, terbuka bagi seluruh wirausaha Indonesia yang siap membangun dampak nyata dan berkolaborasi untuk warisan masa depan Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI