Industri Kopi, Cokelat, Teh dan Wine Targetkan Peluang Pasar Triliunan di CBE 2025

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 10 Juni 2025 | 13:52 WIB
Industri Kopi, Cokelat, Teh dan Wine Targetkan Peluang Pasar Triliunan di CBE 2025
Cafe Brasserie Expo Indonesia (CBE) 2025.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Transformasi besar terjadi di industri pameran gaya hidup dan makanan minuman (F&B) Indonesia. Bergabungnya event-event unggulan dengan basis komunitas yang kuat, Indonesia Coffee Festival (ICF), Cokelat Expo Indonesia (CEI), Indonesia Tea Festival (ITF) dan Indonesia Wine Festival (IWF) kini bergabung dalam satu sinergi strategis di bawah naungan Cafe Brasserie Expo Indonesia (CBE) 2025.

Ajang ini akan berlangsung pada 10–12 Oktober 2025 di NICE (Nusantara International Convention Exhibition), PIK 2, kawasan yang kini menjelma sebagai destinasi baru pusat bisnis dan gaya hidup kreatif di Jakarta.

Café Brasserie Expo (CBE) 2025 bukan sekadar kelanjutan dari edisi sebelumnya, tetapi hadir dengan pendekatan baru yang integratif melalui empat pilar utama yaitu pameran industri kopi, cokelat, teh
dan wine.

Sinergi ini membentuk ekosistem yang mempertemukan pelaku usaha, komunitas kreatif, dan konsumen dalam satu ruang kolaboratif.

Lebih dari sekadar pameran produk, CBE 2025 menjadi ruang kurasi yang menyoroti asal-usul bahan, proses produksi, serta nilai keberlanjutan, menjawab kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan kualitas dan dampak dari setiap produk yang mereka nikmati.

“Kami senang akhirnya kopi, teh, cokelat, dan wine bisa tampil ke permukaan dan bukan sekadar bagian kecil dari pameran besar, tetapi menjadi sorotan utama yang mencerminkan perubahan gaya hidup dan selera konsumen. Café Brasserie Expo 2025 kami hadirkan sebagai panggung kurasi, tempat
di mana artisan, brand lokal, dan komunitas dapat menunjukkan kualitas, nilai, dan cerita di balik
setiap rasa, dan bahkan menjadi bagian dari budaya, ekonomi, dan narasi baru dalam industri F&B
Indonesia,” ujar Royanto Handaya, Presiden Direktur Panorama Media, Selasa (10/6/2025).

Dengan nilai pasar minuman global yang diproyeksikan mencapai USD 2,3 triliun pada tahun 2030, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas perannya dalam industri ini.

CBE 2025 tidak hanya menjadi pameran, tetapi juga sebuah platform pengembangan brand, business networking, dan pertukaran ide industri.

Bergabungnya Indonesia Coffee Festival dan Cokelat Expo Indonesia menjadi langkah strategis dalam membangun fondasi kuat bagi pertumbuhan sektor F&B yang berdaya saing global.

Baca Juga: Identik dengan Kawasan Industri, Ini Pilihan Hunian Asri dan Nyaman di Cikarang

Dukungan terhadap CBE 2025 datang dari berbagai kementerian, termasuk Kementerian Ekonomi
Kreatif (EKRAF), Kementerian UMKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN.

Kolaborasi ini juga diperkuat oleh asosiasi strategis seperti SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia), ACBI (Asosiasi Cokelat Indonesia), AISTEA (Asosiasi Teh Indonesia), HCI (HIMPI Culinary Indonesia) dan TSWS (The Sommelier Wine Society), yang turut membentuk ekosistem industri yang terhubung dan inklusif.

"Pasar minuman di Indonesia mulai menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Kolaborasi lintas sektor melalui event seperti ini sangat penting untuk mendukung ekspansi ekonomi
kreatif nasional untuk mencapai tujuan pembangunan sektor kuliner yang inklusif,” ungkap Amir Hamzah, S.E., M.M., Sekretaris Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Lebih dari sekadar expo, Cafe Brasserie Expo Indonesia 2025 dirancang sebagai lifestyle experience
yang menyeluruh, menggabungkan elemen edukatif, inspiratif, dan hiburan.

Selama tiga hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai program yang mempertemukan produk dengan cerita di baliknya, nilai keberlanjutan, dan tren gaya hidup.

Mulai dari sesi bincang bersama komunitas, showcase kolaborasi industri, hingga berbagai aktivasi publik yang membangun koneksi emosional antara brand dan audiensnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI