Suara.com - PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mulai mengerjakan proyek pelebaran Jalan Tol Tangerang–Merak, tepatnya pada segmen Cilegon Timur hingga Cilegon Barat.Proyek ini meliputi penambahan lajur ketiga arah Jakarta pada Paket 2, yaitu dari Km 94+914 sampai Km 87+139.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, mengatakan proyek ini menghadirkan tantangan tersendiri karena bersinggungan langsung dengan jalan tol aktif. Oleh karena itu, diperlukan manajemen lalu lintas yang cermat dan responsif demi menjaga keselamatan dan kelancaran arus kendaraan selama proses konstruksi.
PTPP menerapkan pendekatan inovatif dan teknik rekayasa yang matang. Salah satu teknologi unggulan yang digunakan adalah Robo Flagman, sistem pengatur lalu lintas otomatis yang menggantikan peran petugas di lapangan.
Inovasi ini mencerminkan transformasi digital PTPP dalam era Konstruksi 4.0 dan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap efisiensi, keselamatan kerja, dan teknologi dalam industri konstruksi nasional.
"Proyek pelebaran Jalan Tol Tangerang–Merak ini merupakan kontribusi nyata PTPP dalam mendukung agenda pembangunan pemerintah, tidak hanya dari sisi konektivitas dan mobilitas, tapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing wilayah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Joko dalam keterbukaan informasi, Kamis (11/6/2025).
Adapun, proyek ini meliputi penambahan lajur ketiga arah Jakarta pada Paket 2, yaitu dari Km 94+914 sampai Km 87+139.
Dengan nilai kontrak sebesar Rp 134,7 miliar (belum termasuk PPN) dan masa pelaksanaan 240 hari kalender sejak 17 Desember 2024, proyek ini menjadi bagian penting dalam mendukung agenda pemerintah untuk memperkuat konektivitas antar wilayah, khususnya di Provinsi Banten yang menjadi gerbang utama Pulau Jawa menuju Sumatera.
Pelebaran tol ini sejalan dengan visi pembangunan Presiden RI dalam Asta Cita, yang menekankan pembangunan dari wilayah pinggiran, peningkatan produktivitas nasional, serta penguatan sektor strategis melalui infrastruktur yang merata dan berkelanjutan.
Sebelumnya, PTPP mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,27 triliun pada kuartal I tahun 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Daftar Diskon Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, Berlaku Hingga 9 Juni
Capaian ini juga melampaui 151 persen dari target yang ditetapkan untuk kuartal I 2025 dan mencapai 21 persen dari target akhir tahun 2025.
Joko menjelaskan, terdapat proyek dengan nilai kontrak besar yang berhasil diperoleh PTPP di akhir kuartal I 2025, sehingga terjadi kenaikan signifikan pada pencapaian nilai kontrak baru dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada bulan Maret 2025, PTPP mendapatkan salah satunya proyek pelabuhan yang memiliki nilai kontrak jumbo yaitu proyek NPEA Seksi II dengan nilai Rp2,33 triliun. Dengan demikian, terdapat kenaikan sebesar 116 persen dari perolehan nilai kontrak dari Februari 2025," kata Joko
Perolehan kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana BUMN sebesar 52,1 persen, swasta sebesar 28,6 persen, dan pemerintah sebesar 19,3 persen.
Sementara itu, sektor pelabuhan menyumbang 37,2 persen dari total kontrak baru, diikuti oleh sektor gedung sebesar 32,9 persen, jalan dan jembatan sebesar 22,6 persen, bendungan sebesar 4,3 persen, irigasi sebesar 2,8 persen, serta minyak dan gas sebesar 0,3 persen.
Beberapa proyek besar yang berhasil diraih PTPP pada bulan Maret 2025 antara lain Proyek New Priok East Access (NPEA) Seksi II senilai Rp2,33 triliun dan Proyek Mandiri Financial Center PIK senilai Rp878,3 miliar.