RI-Singapura Bangun Industri Hijau Raksasa di Kepri, Potensi Investasi Jumbo

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2025 | 13:29 WIB
RI-Singapura Bangun Industri Hijau Raksasa di Kepri, Potensi Investasi Jumbo
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut pemerintah Indonesia dengan Singapura mau membangun kawasan industri hijau di Kepulauan Riau. Rencana ini merupakan bagian yang nota kesapahaman (MoU) antar dua pihak tesebut.

Menurut dia, pembangunan kawasan industri hijau merupakan bagian untuk mengembangkan industri hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri.

"Kita membangun kawasan industri bersama ini yang saya maksudkan untuk apa? agar maju bersama-sama kita membangun hirilisasi sebagian disini kita membangun hilirisasi di sini dan teman-teman kita di sana," ujar Bahlil saat ditemui, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Bahlil menjelaskan, dalam kawasan industri tersebut Indonesia akan berkontribusi dalam pengembangan dan penyediaan energi baru dan terbarukan berupa PLTS maupun tenaga listrik tenaga angin.

Ilustrasi kawasan industri.
Ilustrasi kawasan industri.

Sedangkan, Singapura akan berkontribusi untuk menjaring investasi asing yang masuk ke kawasan industri hijau tersebut.

"Dan kita berkolaborasi dengan teman-teman Singapura yang memang punya market dan punya FDI yang besar," kata dia.

Sayangnya, Ketua Umum Partai Golkar ini tidak merinci titik lokasi dalam pembangunan kawasan industri hijau ini. Menurut dia, persoalan itu tengah di bahas antar kedua negara.

"Lokasinya nanti setelah kami akan bekerja sama dengan tim, tim saya lagi ada Godok dengan tim dari pemerintahan Singapura. Nanti tempat lokasinya yang pas titiknya sudah ada. Cuma titik koordinatnya yang saya harus pastikan satu kali putaran lagi baru. Nanti saya akan umumkan," ucap dia.

Adapun, dalam dokumen MoU antara kedua negara, potensi investasi yang bisa didapat Indonesia bisa mencapai USD 30-50 miliar dengan potensi devisa dan penerimanaan negara mencapai USD 6 miliar.

Baca Juga: Teken MoU, Bahlil Mau Ekspor Listrik ke Singapura

Selain itu, pembangunan kawasan industri hijau ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan sebanyak 418 ribu orang.

"Nah, investasi dari total ini diperkirakan di atas USD 10 miliar dari 3 proyek ini. Namun itu kan ada tahapannya. Nah tahapannya ini kita lagi breakdown. Nanti tim kami dari kementerian ESDM dengan tim dari Pemerintah Singapura dari MoU-nya ini yang lagi mendiskusikan. Karena ini kan baru payungnya," pungkas dia.

Ekspor Listrik

Pemerintah akhirnya bakal melakukan ekspor listrik ke Singapura. Hal ini, setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng.

Adapun, ada tiga MoU yang disepakati, diantarannya, MoU tentang Zona Industri Berkelanjutan, MoUInterkoneksi dan perdagangan listrik lintas batas, teknologi energi terbarukan dan rendah karbon, serta efisiensi dan konservasi energi, serta MoU soal kerja sama dalam penangkapan dan penyimpanan karbon lintas batas.

"Saya yakin hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dalam proses panjang untuk menunjukkan komitmen antara pemerintah Singapura-Indonesia dalam melakukan kerja sama pada energi hijau, khususnya ada tiga poin yaitu adalah perdagangan listrik, energi yang bersih kemudian Carbon Capture Storage (CCS)," ujarnya Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/5/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI