Komando Front Dalam Negeri Israel menginstruksikan penduduk di daerah yang terkena dampak untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan, karena sistem pertahanan udara menangkis rudal-rudal yang datang.
Di sisi lain, The Times of Israel melaporkan bahwa rudal-rudal Iran telah merusak salah satu kilang minyak utama milik Israel yang terletak di Haifa. Serangan balasan ini memperkuat eskalasi konflik dan meningkatkan risiko gangguan lebih lanjut terhadap pasokan energi di kawasan tersebut.
Harga minyak sebenarnya telah ditutup menguat lebih dari 7 persen pada perdagangan Jumat sebelumnya. Kenaikan tajam ini terjadi setelah Israel meluncurkan gelombang serangan udara yang menargetkan program rudal balistik dan nuklir Iran serta tokoh-tokoh senior militernya.
Lonjakan harga tersebut menjadi pergerakan terbesar dalam satu hari untuk pasar minyak sejak Maret 2022, saat Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Dalam sepekan terakhir, minyak mentah Amerika Serikat mencatatkan lonjakan total sebesar 13 persen.
Israel dan Iran terus saling melancarkan serangan rudal sepanjang akhir pekan, menambah ketegangan geopolitik di kawasan yang sangat vital bagi pasokan energi global.
Yang lebih mengkhawatirkan, seorang komandan senior Iran pada hari Sabtu menyatakan bahwa Iran sedang mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz, sebuah jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Teluk Persia ke pasar energi global. Sekitar 20 persen minyak dunia melewati selat tersebut dalam perjalanan menuju konsumen internasional, menurut laporan dari Goldman Sachs.