Ke depannya, hanya diperkirakan akan ada satu pemotongan suku bunga seperempat poin pada masing-masing tahun 2026 dan 2027, sebagai bagian dari perjuangan untuk menurunkan inflasi kembali ke target 2 persen.

Suku bunga yang lebih rendah secara umum dianggap dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong permintaan minyak.
Dari sisi pasokan domestik AS, data mingguan dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan penurunan besar pada stok minyak mentah sebesar 11,5 juta barel, menjadi 420,9 juta barel pekan lalu. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan perkiraan analis yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 1,8 juta barel.
Lonjakan permintaan dan penurunan tajam pada cadangan minyak AS ini menjadi faktor pendukung tambahan terhadap reli harga minyak saat ini. Namun demikian, sentimen pasar tetap sangat rentan terhadap dinamika geopolitik yang berkembang cepat di Timur Tengah.