Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perombakan pada jajaran direksi Perum Bulog dengan mencopot Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama.
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-179/MBU/06/2025 tanggal 30 Juni 2025.
Adapun, Novi Helmi Prasetya akan melanjutkan karir dan Pengabdian di TNI.
"Perum Bulog menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan pengabdian Bapak Novi Helmy Prasetya selama menjabat. Di bawah kepemimpinannya, Perum Bulog mencatat berbagai capaian penting yang memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat peran Bulog sebagai fondasi ketahanan pangan nasional," ujar Manajemen Bulog dalam keterangan tertulis, Jumat (4/7/2025).
![Kepala Bulog Novi Helmy Prasetya. [ANTARA/Aji Cakti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/11/28972-kepala-bulog-novi-helmy-prasetya.jpg)
Namun demikian, Erick Thohir belum menetapkan pengganti Novi untuk mengisi jabatan Direktur Utama Bulog. Jabatan tertinggi di perusahaan itu dipegang oleh Prihasto Setyanto sebagai Pelaksana tugas sekaligus menjabat Direktur Pengadaan.
Berikut jajaran direksi Perum Bulog terbaru:
- Pelaksana Tugas Direktur Utama sekaligus Direktur Pengadaan: Prihasto Setyanto
- Wakil Direktur Utama: Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq
- Direktur Bisnis: Febby Novita
- Direktur Keuangan: Hendra Susanto
- Direktur Operasional dan Pelayanan Publik: Mokhamad Suyamto
- Direktur SDM dan Umum: Sudarsono Hardjosoekarto
Capaian Perusahaan
Perum Bulog mencatat pencapaian strategis dengan serapan gabah dan beras oleh pemerintah yang menembus lebih dari 2,1 juta ton setara beras hingga pertengahan Mei 2025. Di tengah lonjakan serapan ini, Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga optimal melalui serangkaian langkah pengawasan ketat di gudang.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, mengungkapkan bahwa setiap beras yang masuk ke Gudang Bulog wajib melewati proses pemeriksaan kualitas secara menyeluruh. Pemeriksaan ini melibatkan surveyor independen untuk menjamin transparansi dan akurasi standar mutu.
Baca Juga: Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
“Setiap beras yang masuk telah melalui proses uji kualitas yang melibatkan pihak ketiga independen, sehingga kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan,” jelas Prihasto.
Tidak hanya memastikan kualitas di awal penerimaan, Bulog juga menerapkan sistem pengelolaan perawatan secara berkala di gudang. “Kami memiliki mekanisme perawatan rutin terhadap komoditas yang disimpan, sehingga mutu beras tetap terjaga dengan baik hingga waktu distribusi,” tambahnya.
Langkah pengawasan dan perawatan terstruktur ini merupakan bagian dari komitmen Bulog dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan ketersediaan beras berkualitas bagi masyarakat. Di tengah tingginya angka penyerapan, Bulog tetap mengutamakan kualitas untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan di Indonesia.
Sebelumnya, Capaian luar biasa dicatatkan oleh Perum Bulog sepanjang musim panen 2025. Hingga awal Mei, serapan beras nasional telah menembus 2 juta ton, menjadikannya sebagai angka penyerapan tertinggi dalam kurun 57 tahun terakhir. Jawa Barat menjadi kontributor terbesar dalam pencapaian tersebut, dengan total penyerapan mencapai 352.680 ton, tertinggi sepanjang sejarah wilayah Bulog Jabar.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut capaian ini sebagai bukti lompatan besar dari hasil kebijakan percepatan produksi yang didorong sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Serapan beras Bulog yang sudah mencapai 2 juta ton adalah lompatan eksponensial yang belum pernah terjadi. Ini tidak hanya soal angka, tapi tentang keberhasilan kita melindungi petani saat panen raya. Apalagi dengan rekor serapan tertinggi dari Jawa Barat, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Bulog di lapangan,” ujar Amran di Jakarta, Sabtu (11/5/2025).