Menurut Antony, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap potensi Ethereum terus meningkat, terutama karena proyek ini memiliki ekosistem yang sangat aktif di sektor DeFi, NFT, dan Web3.
“Ethereum adalah fondasi dari banyak inovasi di ruang kripto. Komunitas dan proyek-proyek yang lahir di atas jaringan ini menciptakan nilai nyata, dan hal ini menarik minat investor Indonesia,” ucapnya.
Namun, Antony juga mengingatkan bahwa seperti aset digital lainnya, Ethereum tetap memiliki volatilitas yang tinggi. Ia menyarankan para investor untuk tidak terjebak hype dan tetap berpegang pada strategi yang disiplin, seperti Dollar-Cost Averaging (DCA).
“Investor yang konsisten akan lebih stabil dalam jangka panjang. Dengan menggunakan strategi DCA, kita bisa mengurangi efek fluktuasi harga dan tetap fokus pada nilai fundamental Ethereum itu sendiri,” kata Antony.