Bos Bappenas Usul Pembentukan Ditjen Keuangan Syariah, Targetkan Ekonomi Berkah

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:08 WIB
Bos Bappenas Usul Pembentukan Ditjen Keuangan Syariah, Targetkan Ekonomi Berkah
Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy meminta kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk membentuk Ditjen Keuangan Syariah di Kemenkeu. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Rachmat Pambudy meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Keuangan Syariah.

Permintaan tersebut merupakan upaya menciptakan sistem ekonomi Indonesia berbasis syariah ke depannya.

"Ibu Menteri mengingatkan saya bahwa dalam rencana jangka menengah pembangunan nasional kita 2025 dan 2024-2029 sudah mengarah kepada pengembangan ekonomi syariah," kata Rachmat dalam acara Sarahsehan Nasional Ekonomi Syariah secara virtual, Rabu (13/8/2025).

Ia mengakui bahwa saat ini Indonesia memang belum menjadi pusat ekonomi syariah global.

Sebab, masih berada di bawah Malaysia, dan Arab Saudi pada 2024.

Namun, beberapa sektor ekonomi syariah terus didorong seperti halal pharmaceuticals & cosmetics di peringkat keda.

Lalu, muslim friendly travel, islamic finance di peringkat keenam, media & recreation peringkat ketujuh, dan halal food peringkat keempat.

"Namun, kita tidak cukup hanya membangun fesyen halal, tidak cukup hanya membangun pharmaceutical halal, tidak cukup hanya membangun travel halal, tapi yang paling penting menjadikan dasar ekonomi kita ke depan berbasis syariah," katanya

Dia menekankan ekonomi dan keuangan syariah akan sangat bermanfaat. Tentunya bisa dijadikan basis perekonomian karena mengandung nilai-nilai yang berkeadilan dan berkah.

Baca Juga: Gubernur BI Ungkap Strategi Jitu Jadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Global! Apa Rahasianya?

"Membangun kecerdasan intelektual saja tidak cukup, tidak cukup pula hanya membangun kecerdasan sosial, kita harus melangkah ke arah yang lebih tinggi lagi, yaitu kecerdasan yang berbasis nilai-nilai luhur kita, dan nilai-nilai agama kita," katanya.

Rachmat juga mengemukakan keoptimisannya untuk menjadikan sistem ekonomi dan keuangan syariah sebagai dasar sistem perekonomian Indonesia ke depan.

"Jadi apapun namanya, yang penting ekonomi syariah ada di lahir dan batin kita, sehingga 100 tahun Indonesia merdeka kita tidak hanya melahirkan Indonesia yang berkadilan tapi juga Indonesia yang memberikan berkah bagi ekonomi dunia,"

Dengan demikian, ia mengatakan bahwa keuangan berbasis syariah diharapkan membuat ekonomi dunia menjadi berkah.

Pembentukan ini diharapkan bisa mengelola keuangan syariah lebih baik.

"Ibu Menteri mengingatkan saya bahwa dalam rencana jangka menengah pembangunan nasional kita 2025 dan 2024-2029 sudah mengarah kepada pengembangan ekonomi syariah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI