Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terus meroket pada awal perdagangan Kamis, 28 Agustus 2025. IHSG dibuka berada di zona hijau ke level 7.951.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.16 WIB, IHSG masih menghijau ke level 7.958 atau naik 22,34 poin, secara presentase naik 0,28 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Pada perdagangan pada di waktu itu, sebanyak 6,31 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,95 triliun, serta frekuensi sebanyak 248.900 kali.
![Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/09/72280-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 298 saham bergerak naik, sedangkan 207 saham mengalami penurunan, dan 451 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG di waktu itu diantaranya, AALI, APLI, ARTO, DCII, DNET, DSSA, ICBP, INKP, JARR, KETR, KONI, MDKA.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, ADES, AMMN, ASPI, BREN, CASS, CBDK, CBUT, CITA, DAAZ, INTP, JECC, MFIN
Proyeksi IHSG
IHSG pada perdagangan Kamis (28/8/2025) diperkirakan bergerak sideways dengan level support di 7.800 dan resistance di 8.017. Proyeksi ini disampaikan dalam riset harian Phillip Sekuritas Indonesia.IHSG berpotensi mengikuti penguatan indeks saham Asia yang dibuka positif pagi ini, seiring reli Wall Street semalam. S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi baru menjelang rilis laporan keuangan kuartal II 2025 Nvidia.
Dari sisi geopolitik, Uni Eropa berencana mempercepat penghapusan tarif produk industri asal AS, sementara Presiden Donald Trump resmi memberlakukan tarif 50 persen atas produk India sebagai balasan atas pembelian minyak mentah dari Rusia.Di kawasan Asia, Bank of Korea memutuskan menahan suku bunga acuan di level 2,50 persen sesuai ekspektasi pasar, setelah sebelumnya memangkas bunga pada Mei. Bank sentral menekankan perlunya memantau pasar perumahan Seoul dan kenaikan utang rumah tangga
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis Tapi Masih di Level 7.900, Intip Saham-saham yang Cuan