Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?

M Nurhadi Suara.Com
Sabtu, 20 September 2025 | 07:23 WIB
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
Setelah Indonesia, Nepal, Filipina, dan Thailand, kini giliran mahasiswa dan Gen-Z Republik Demokratik Timor Leste berdemonstrasi menentang rencana pembelian mobil mewah untuk 65 anggota DPR. [X]
Baca 10 detik
  • Timor Leste dilanda demonstrasi besar yang dipimpin oleh mahasiswa dan masyarakat sipil sebagai bentuk protes terhadap gaya hidup pejabat yang dianggap mewah di tengah kemiskinan.

  • Tuntutan utama para demonstran adalah pembatalan rencana pembelian mobil SUV senilai USD 4,2 juta untuk anggota parlemen dan pencabutan aturan pensiun seumur hidup bagi para mantan anggota parlemen.

  • Demonstrasi berhasil memaksa parlemen membatalkan rencana pengadaan mobil baru dan undang-undang pensiun, meskipun sempat terjadi insiden pelemparan batu dan penembakan gas air mata oleh polisi.

Suara.com - Demonstrasi masyarakat akar rumput atas ketidakpuasan terhadap pemerintah ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia

Belakangan ini negara tetangga, Timor Leste juga dilanda aksi besar-besaran yang dimotori oleh mahasiswa dan masyarakat sipil. Aksi besar meletus sejak Senin (15/9/2025) hingga Rabu (17/9/2025) pekan lalu.

Fakta-fakta demo di Timor Leste menarik untuk dikulik. Mereka menghadapi masalah yang mirip dengan Indonesia. Sebuah fakta menarik karena Timor Leste meraih kemerdekaan dari Indonesia pada 2022.

1. Pejabat Hidup Mewah saat Ekonomi Warga Sulit

Masalah feodalisme, ketika para pejabat hidup bermewah-mewahan di tengah ekonomi masyarakat yang tengah terhimpit menjadi bahan bakar kemarahan rakyat.

Kasus ini sama seperti yang terjadi di Indonesia. Di negara tetangga, masyarakat memprotes aturan pensiun seumur hidup bagi anggota parlemen. 

Massa juga memprotes pembelian mobil SUV untuk anggota parlemen ketika status Timor Leste adalah salah satu negara termiskin di Asia Tenggara.

Melansir AFP, sekitar 2.000 demonstran berkumpul di dekat gedung parlemen di Dili. Sehari sebelum aksi parlemen sudah mengumumkan pembatalan rencana pembelian mobil, tetapi publik kadung tidak percaya.

“Ada kabar mobilnya sudah dalam perjalanan,” ujar Trinito Gaio, seorang warga yang juga salah satu demonstran. Masyarakat tetap ingin memastikan uang pajak mereka tidak dipakai untuk belanja yang salah.

Baca Juga: Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget

Kontroversi ini berawal dari pos anggaran yang disetujui tahun lalu untuk membeli SUV Toyota Prado bagi 65 anggota parlemen. Sementara, warga mengalami tekana ekonomi.

Tendernya dijadwalkan rampung pada September, menurut dokumen resmi parlemen. Rencana tersebut memicu kemarahan luas di negara yang lebih dari 40 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan, menurut data Bank Dunia.

2. Aksi Dipimpin Mahasiswa

Aksi protes yang dipimpin mahasiswa menentang rencana pembelian mobil senilai jutaan dolar itu menarik ribuan massa di ibu kota Dili minggu ini.

Awalnya, tuntutan para demonstran hanya terfokus pada pembatalan rencana pembelian mobil SUV senilai USD 4,2 juta bagi anggota Parlemen Nasional.

Namun kemudian meluas hingga menyinggung isu lain, termasuk soal pensiun seumur hidup bagi mantan anggota parlemen. Berdasarkan undang-undang yang disahkan pada 2006, mantan anggota parlemen berhak menerima pensiun setara dengan gaji mereka.

3. Demonstrasi Bikin Parlemen Batalkan Undang-Undang

Setelah demonstrasi, Parlemen merilis pernyataan resmi akan membatalkan undang-undang tersebut setelah bertemu dengan perwakilan demonstran.

“Kalau mereka tidak menepati kesepakatan, kami akan gelar aksi lebih besar,” kata Cristovao Mato (27), salah satu perwakilan mahasiswa.

4. Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Polisi dilaporkan menggunakan gas air mata untuk “menertibkan” para demonstran. Masih menurut AFP, demonstrasi dimulai dengan damai, tetapi polisi bergerak untuk menembakkan gas air mata setelah beberapa demonstran melemparkan batu ke arah gedung parlemen hingga merusak beberapa mobil.

Gas air mata melukai setidaknya empat demonstran, yang dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Pejabat Polisi Nasional Justino Menezes mengatakan pihak berwenang akan memanggil koordinator demonstrasi untuk menuntut tanggung jawab atas kerusakan tersebut. Padahal, pemerintah sebelumnya menyatakan akan menjamin demonstrasi tetap berjalan dengan aman. 

5. Parlemen Kalah

Menghadapi gelombang protes yang makin besar, parlemen berbalik arah pada Selasa. Mereka menyetujui resolusi untuk membatalkan proses pengadaan kendaraan baru dalam anggaran 2025.

Kini Sekretariat Jenderal Parlemen harus mengambil langkah administratif dan perencanaan finansial untuk memanfaatkan mobil yang sudah ada.

Akademi di Timor Leste juga menyebut bahwa banyak orang menilai pejabat publik, khususnya para legislator, tidak hidup dalam kondisi yang sama dengan rakyat biasa, yang kemudian memicu kemarahan.

Sejumlah akun yang menyebut mereka sebagai warga Timor Leste mengaku gerakan ini terinspirasi dari aksi massa di Indonesia pada akhir Agustus lalu.

Meski tidak bisa dikonfirmasi secara valid, aksi ini dapat dipastikan aksi ini sebagai simbol kekecewaan warga terhadap pemerintah.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI