- Dalam kurun waktu satu minggu, investor asal Swiss, UBS Group AG, secara agresif menjual hampir 100 juta lembar saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Aksi ini membuat kepemilikan UBS di BUMI turun dari 7,01% menjadi 6,65%.
- Pelepasan saham ini dilakukan secara bertahap, dimulai dengan penjualan 61,09 juta lembar saham pada 18 September 2025 dan diikuti penjualan beruntun 40 juta lembar saham pada 22 dan 23 September 2025.
- Menurut Corporate Secretary BUMI, Irana Candra Mala, pelepasan saham ini bertujuan untuk kepentingan lindung nilai (hedging) derivatif klien UBS, bukan karena alasan lain.
Suara.com - Aksi jual besar-besaran kembali terjadi pada saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), emiten andalan Grup Bakrie. Raksasa investasi asal Swiss, UBS Group AG, terpantau melepas hampir 100 juta lembar saham BUMI dalam serangkaian transaksi di bulan September 2025.
Pergerakan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan investor, terutama karena porsi kepemilikan UBS di BUMI terus menyusut.
Menurut Corporate Secretary BUMI, Irana Candra Mala, UBS memulai aksinya pada Kamis (18/9/2025) dengan melepas 61,09 juta lembar saham BUMI di harga rata-rata Rp112,71 per saham. Aksi ini membuat kepemilikan UBS turun dari 7,01% menjadi 6,99%.
Tak berhenti di situ, data terbaru dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan UBS kembali melakukan penjualan beruntun. Pada Senin (22/9/2025) dan Selasa (23/9/2025), masing-masing 20 juta lembar saham dilepas, sehingga total divestasi mencapai 100 juta lembar saham dalam sepekan terakhir.
Sebagai dampaknya, total kepemilikan UBS di BUMI kini menyusut signifikan, dari 25,98 miliar lembar menjadi 24,68 miliar lembar, setara dengan 6,65%.
Irana Candra Mala menjelaskan bahwa tujuan pelepasan saham ini adalah untuk kepentingan lindung nilai derivatif klien UBS. Meski begitu, aksi jual besar ini bertepatan dengan penurunan harga saham BUMI yang ditutup anjlok 2,01% di level Rp146 per saham pada perdagangan Kamis (25/9/2025).