Danantara Klaim 120 Perusahaan Berminat Ikut Proyek Waste to Energy, Diluncurkan Akhir 2025

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 16 Oktober 2025 | 13:26 WIB
Danantara Klaim 120 Perusahaan Berminat Ikut Proyek Waste to Energy, Diluncurkan Akhir 2025
Danantara mengatakan proyek waste to energy - yang mengolah sampah menjadi sumber energi listrik, akan diluncurkan pada akhir 2025. Foto: Antrean truk di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). [Antara/Fakhri Hermansyah].
Baca 10 detik
  • Proyek waste to energy akan diluncurkan pada akhir 2025.
  • Danantara mengatakan untuk tahap awal akan terdapat 10 titik stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di sepuluh kota di Indonesia.
  • Nilai investasi waste to energy sekitar 150 hingga 200 juta dolar AS per proyek.

Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara memastikan akan melaksanakan launching proyek pengelolaan sampah menjadi sumber energi atau waste to energy pada akhir tahun 2025.

Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir mengeklaim sudah ada 120 perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi di proyek tersebut. Ia juga mengungkap untuk tahap awal akan terdapat 10 titik stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di sepuluh kota di Indonesia.

“Insya-Allah di akhir tahun ini nanti kita sudah bisa launching,” ujar Pandu saat ditemui seusai menghadiri acara bertajuk 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran "Optimism on 8 percent Economic Growth" di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Ia mengungkapkan antusiasme perusahaan - perusahaan swasta sangat besar, yang mana telah terdapat 120 perusahaan nasional maupun multinasional yang tertarik untuk menjalankan proyek ini.

“Sudah lebih dari 120 lebih konsorsium perusahaan yang register interest pada Waste to Energi Project,” klaim Pandu.

Seiring dengan itu, pihaknya saat ini tengah fokus untuk memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang bagus untuk menjelaskan stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di berbagai wilayah Indonesia.

Ia mengatakan proyek ini terinspirasi dari proyek waste to energy yang telah dilakukan oleh negara-negara maju seperti Korea Selatan, Jepang hingga China, yang telah terlihat keberhasilannya saat ini.

”Contohnya, baik di Jepang, di Tokyo, ada juga di Korea, Selatan di Seoul, kita juga lihat di China, beberapa ada top 10 kota-kota besar, dimana sekarang kan mereka defisit sampah malah. Dan soal lingkungan juga sudah bagus,” ujar Pandu.

Sebelumnya, Pandu menyampaikan, proyek waste to energy merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menangani permasalahan sampah nasional yang semakin mendesak.

Baca Juga: Bos Danantara Klaim Hemat Rp 8,3 Triliun Setelah Hapus Tantiem Komisaris BUMN

Untuk meningkatkan daya tarik dari proyek tersebut, pemerintah pun menghapus biaya pembuangan sampah (tipping fee), sehingga menjadikannya proyek pertama di dunia tanpa biaya pembuangan.

“Kami juga telah menetapkan harga sebesar Rp20 per kilowatt hour (kWh), yang menurut saya cukup menarik,” kata Pandu.

Secara keseluruhan, terdapat 33 proyek yang akan dikembangkan dengan nilai investasi sekitar 150 hingga 200 juta dolar AS per proyek.

Ia menyatakan sebagian dari pendanaan yang terkumpul melalui Patriot Bond, yang hingga kini telah mencapai Rp50 triliun, akan digunakan dalam proyek pengelolaan limbah tersebut.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI