OCBC Nilai Investor Masih Percaya pada Fundamental Ekonomi Indonesia

Jum'at, 24 Oktober 2025 | 19:12 WIB
OCBC Nilai Investor Masih Percaya pada Fundamental Ekonomi Indonesia
Direktur OCBC Parwati Surjaudaja, pada Jumat (24/10/2025) mengatakan Inflasi yang tetap terkendali di bawah 3 persen mencerminkan daya beli masyarakat yang stabil dan menegaskan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi nasional. [Suara.com/Rina Anggraeni]
Baca 10 detik
  • Inflasi yang tetap terkendali di bawah 3 persen mencerminkan daya beli masyarakat yang stabil.
  • Menegaskan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi nasional.
  • ASEAN harus mampu menunjukkan kekompakan agar tidak mudah terombang-ambing oleh keputusan sepihak negara-negara besar.

 

 

Suara.com - PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) menyoroti pentingnya strategi bisnis yang adaptif dan kolaboratif dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang penuh tantangan. Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja mengatakan pentingnya menjaga optimisme dalam mendorong ekonomi Indonesia.

"Dalam lingkungan bisnis yang cepat adanya perubahan, kolaborasi menjadi kunci dalam menangkap peluang," katanya di Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025).

Dia menyebutkan, data Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen Year on Year (YoY) pada kuartal II 2025, dengan kontribusi utama dari sektor manufaktur, perdagangan, dan jasa keuangan.

Inflasi yang tetap terkendali di bawah 3 persen mencerminkan daya beli masyarakat yang stabil. Hal ini sekaligus menegaskan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi nasional.

"Selaras dengan hal tersebut, lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan prospek pertumbuhan paling stabil di kawasan Asia," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, Danny Quah, menekankan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi dua tantangan besar.

Menurutnya, ekonomi global kini tidak lagi saling terhubung secara mudah seperti satu dekade lalu, melainkan terpecah akibat rivalitas geopolitik, proteksionisme, dan tekanan internal negara-negara besar.

"Kita perlu melindungi diri dari guncangan eksternal tanpa menjadi proteksionis. ASEAN harus mampu menunjukkan kekompakan agar tidak mudah terombang-ambing oleh keputusan sepihak negara-negara besar,” imbuhnya.

Untuk itu, OCBC menyelenggarakan OCBC Business Forum 2025 yang merupakan respons terhadap dinamika positif perekonomian Indonesia yang didorong oleh konsumsi, investasi, dan ekspor yang terus menguat.

Baca Juga: Bantu Masyarakat Realisasikan Tujuan Keuangan, Great Eastern Life Indonesia Gandeng OCBC Luncurkan Produk Baru

Melalui forum ini, OCBC ingin menciptakan ruang bagi para pelaku bisnis untuk bertukar wawasan, memperluas jaringan, menavigasi tantangan menjadi peluang baru di tengah momentum positif perekonomian Indonesia yang terus tumbuh.

Forum tahun ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta, terdiri dari nasabah Korporasi, Private Bank, Premier Banking, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), regulator, media, serta mitra strategis.

Melalui rangkaian diskusi dan kelas inspiratif, forum ini menjadi wadah bagi peserta untuk memperluas wawasan, membangun koneksi lintas sektor, serta menjajaki potensi kolaborasi yang dapat memperkuat ketahanan bisnis di tengah perubahan yang cepat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI