-
Muhammad Baron ditunjuk sebagai Vice President Corporate Communication Pertamina.
-
Pertamina tingkatkan edukasi publik mengenai peran perseroan dalam keberlanjutan energi.
-
Pertamina jalankan dual growth strategy dan program Desa Energi Berdikari.
Suara.com - PT Pertamina (Persero) melakukan penyegaran pejabat di level Vice Presiden Corporate Communication atau bisa sebagai Juru Bicara perseroan.
Dalam hal ini, pengurus perusaahan menunjuk Muhammad Baron sebagai VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) atau Juru Bicara. Baron menggeser posisi Fadjar Djoko Santoso.
"Benar saya diberi tugas sebagai VP Corcomm (Pertamina)," ujar Baron saat dihubungi Suara.com, Rabu (5/11/2025).
![PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), Kalimatan, Jumat (17/10/2025). [Suara.com/Rina]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/17/92524-pt-pertamina-hulu-sanga-sanga-phss.jpg)
Sebelum mengisi posisi Juru Bicara Pertamina, Baron telah sempat menduduki posisi strategis. Misalnya, menjadi Corporate Secretary Pertamina International Shipping (PIS), kemudian Corporate Secretary PT Pertamina Gas (Pertagas).
Selain itu, Baron juga sempat mengisi posisi Corporate Secretary Pertamina Geothermal Energy (PGE), serta berkarir lama di Pertamina EP.
Edukasi Keberlanjutan Energi Nasional
PT Pertamina (Persero) terus berupaya meningkatkan edukasi literasi kepada publik mengenai peran perseroan, salah satunya keberlanjutan energi nasional.
Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan, pentingnya memahami konsep keberlanjutan atau sustainability, secara menyeluruh dan terintegrasi.
Menurutnya, keberlanjutan bukan hanya berbicara tentang lingkungan, tetapi juga mencakup aspek ekonomi dan sosial yang saling berkaitan.
Baca Juga: BP-AKR Pasok BBM dari Pertamina, Begini Kondisi Shell
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina memiliki mandat besar untuk menyediakan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena itu, pendekatan keberlanjutan di Pertamina perlu dilihat dari sisi yang holistik, baik secara bisnis maupun tanggung jawab sosial dan lingkungannya.
"Melalui strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), Pertamina menjaga keseimbangan bisnis antara optimalisasi bisnis eksisting sebagai langkah utama dalam memperkuat ketahanan energi nasional, dengan pengembangan bisnis rendah karbon yang menjadi prioritas dalam menjawab tantangan transisi energi global," kata Arya.
Selain dari sisi bisnis, Arya juga menyoroti berbagai inisiatif sosial dan lingkungan yang telah dijalankan Pertamina melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Salah satu program unggulan adalah Desa Energi Berdikari (DEB) yang terbukti memberikan dampak berganda (multiplier effect) ke masyarakat.
“Program DEB tidak hanya menyediakan akses energi bersih, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lokal,” ucap Arya.
Arya menambahkan, Pertamina juga aktif menjalankan berbagai program sosial lain yang memperkuat ekonomi masyarakat, seperti penguatan UMKM, pemberdayaan perempuan, dukungan bagi sahabat disabilitas, hingga program kesehatan masyarakat.
Menurut Arya, Pertamina terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan media dalam mengedukasi masyarakat mengenai keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.