Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia

Sabtu, 15 November 2025 | 16:43 WIB
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
Strategic Research Assitant CORE Indonesia Azhar Syahida di Youth Economic Summit (YES) 2025 di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2025). [Suara.com/Rina]
Baca 10 detik
  • Industri manufaktur diprediksi tumbuh lebih tinggi pada 2026 berkat perbaikan kinerja dan adopsi teknologi digital serta energi hijau.
  • Pemerintah perlu mendorong produktivitas, investasi hijau, dan kolaborasi antara industri besar dan kecil untuk memperkuat daya saing.
  • Bonus demografi dan hilirisasi dinilai sebagai modal kuat untuk mendorong Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi lebih tinggi

Sementara itu, Strategic Research Manager Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf R Manilet mengungkapkan, Indonesia memiliki modal yang sangat kuat untuk melompat menjadi negara berpendapatan tinggi melalui bonus demografi. 

"Indonesia memiliki banyak sektor yang bisa menjadi pendorong untuk memanfaatkan bonus demografi," imbuhnya.

Strategic Research Manager CORE Indonesia Yusuf R Manilet di Youth Economic Summit (YES) 2025 di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2025). [Suara.com/Rina]
Strategic Research Manager CORE Indonesia Yusuf R Manilet di Youth Economic Summit (YES) 2025 di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2025). [Suara.com/Rina]

Dia menambahkan, pemerintah harus  menggenjot hilirisasi si Indonesia. Salah satunya mengajak generasi muda dalam memajukan sektor industri di Indonesia.

“(Hilirisasi) seharusnya juga bisa dijadikan salah satu cara untuk mendorong keterlibatan anak muda dalam mengoptimalkan bonus demografi,” tandasnya.

Sementara itu, Youth Economic Summit (YES) 2025 yang diselenggarakan CORE Indonesia berkolaborasi dengan Suara.com dengan mengusung tema "The New Economy Generation: Sustain, Scale, Succed.

Tema ini juga menghadirkan diskusi ekonomi Indonesia dengan para ekonomi CORE Indonesia. 

Diskusi ini untuk memberikan solusi dan strategi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Dalam sesi ini, menghadirkan narasumber seperti  Strategic Research Manager CORE Indonesia Yusuf R Manilet, Ekonom Muda Universitas Indonesia Dipo Satria Ramli, Strategic Research Assitant CORE Indonesia Azhar Syahida dan Deputy Head Katadata Jeany Hartriani. 

Adapun,  forum inspiratif yang mempertemukan para pemuda, akademisi, dan praktisi ekonomi untuk memperkuat peran generasi muda dalam akselerasi transformasi ekonomi nasional.  

Baca Juga: Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang

Selain itu, diskusi ini  membahas arah kebijakan ekonomi nasional dan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Keduanya akan membahas arah kebijakan ekonomi nasional dan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Acara berlanjut dengan peluncuran buku “Ruang Gagasan” dan sesi panel bertema “Indonesia at a Crossroads: Empowering Youth to Accelerate Economic Transformation”, yang menghadirkan narasumber muda dari berbagai bidang, diantaranya Yusuf R. Manilet dan Azhar Syahida dari CORE Indonesia, Dipo Satria Ramli dari Universitas Indonesia, dan Jeany Hartriani dari Katadata Green.

Selain itu, YES 2025 juga akan menampilkan program Youth Empowerment Talk (YET), yang fokus pada literasi keuangan, investasi, dan kewirausahaan. Tiga pembicara inspiratif, yaitu Lolita Setyawati (Co-founder Daya Uang), Ni Putu Kurniasari (COO Bareksa), dan Arky Gilang (CEO Greenprosa) akan memberikan wawasan praktis untuk mendorong kemandirian finansial generasi muda.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI